Jakarta (ANTARA) - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono berencana untuk menguji coba langsung taksi terbang di Samarinda dengan terbang menggunakan transportasi cerdas tersebut.
 
"Dalam waktu dekat saya akan melihat drone berkapasitas besar yang bisa terbang (taksi terbang) di Samarinda, Kalimantan Timur. Saya akan mencoba terbang dengan drone tersebut," ujar Bambang di Jakarta, Selasa.
 
Taksi terbang atau advanced air mobility merupakan salah satu moda transportasi publik yang menjadi bagian dari sistem transportasi cerdas dan canggih di IKN.
 
Selain itu, nantinya terdapat juga moda-moda transportasi cerdas lainnya seperti autonomous mobile drone dan robot untuk memperkuat sistem logistik serta autonomous on demand public transport untuk membuat perjalanan masyarakat dengan nyaman, mudah dan cepat.
 
Transportasi-transportasi cerdas di IKN tersebut akan dikembangkan dan dioperasikan secara bertahap seiring pembangunan IKN yang juga dilakukan bertahap sampai dengan tahun 2046.

Baca juga: OIKN: Emaar Properties dari UEA tertarik berinvestasi di IKN

Baca juga: OIKN: Groundbreaking Tahap 6 di IKN menunggu jadwal Presiden RI
 
"Kita membangun ibu kota baru Indonesia ini secara bertahap sampai dengan tahun 2045. IKN juga dapat menjadi kota pertama yang memungkinkan transportasi-transportasi cerdas serta canggih seperti taksi terbang, kendaraan otonom dan sebagainya untuk dapat beroperasi di kota tersebut," kata Bambang.
 
Sebagai informasi, OIKN menargetkan uji coba atau Proof-of-Concept (POC) taksi terbang (sky taxi) untuk IKN di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
 
Adapun taksi terbang yang diuji coba tersebut merupakan taksi terbang yang dikembangkan oleh Hyundai Korea Selatan.
 
Uji coba taksi terbang tersebut akan melibatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk menggunakan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto sebagai lokasi uji coba.
 
OIKN sendiri pada tahun lalu sudah melakukan uji coba taksi terbang di Bandara Budiarto Curug, Tangerang, di mana taksi terbang yang diuji coba tersebut berasal dari perusahaan China yang berkapasitas dua orang.
 
Sedangkan taksi terbang yang nanti diuji coba di Samarinda ini memiliki kapasitas besar yang dapat mengangkut lima orang.
 
Taksi terbang ini berpotensi untuk menjadi moda transportasi publik, karena menggunakan baterai sebagai sumber energinya dimana tenaga baterai ini memungkinkan taksi terbang untuk sekali mengudara hingga jarak 100 km.
 
Taksi terbang ini juga dapat menjadi moda transportasi udara dari IKN ke Balikpapan, Kalimantan Timur atau Palu, Sulawesi Tengah sehingga masyarakat tidak perlu lagi singgah ke Makassar atau Jakarta dengan penerbangan konvensional, namun bisa langsung ke tujuan dengan menggunakan taksi terbang.
 
OIKN sendiri sedang melakukan evaluasi, membahas dan melakukan perhitungan ekonomis agar taksi terbang di IKN dapat terjangkau bagi masyarakat luas.

Baca juga: OIKN, SKK Migas jalin kemitraan untuk pembangunan ruang hijau di IKN

Baca juga: OIKN targetkan uji coba taksi terbang IKN di Samarinda pada Juli

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024