Surabaya (ANTARA) - PT PLN (Persero) membukukan keuntungan terbesar dalam sejarah perseroan dengan meraih laba bersih sebesar Rp22,07 triliun pada tahun 2023.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan diterima di Surabaya, Rabu mengatakan, pencapaian ini merupakan buah dari transformasi menyeluruh yang terus dilakukan sejak tiga tahun terakhir. Mulai dari transformasi proses bisnis, organisasi, sumber daya manusia, hingga pelayanan pelanggan.

"Capaian ini diperoleh atas perjuangan seluruh insan PLN yang menjalankan transformasi berbasis digital secara end to end. Mulai dari sistem pembangkit, transmisi, distribusi, pengadaan, sistem keuangan, sistem planning hingga restrukturisasi organisasi dan pelayanan pelanggan, sehingga kini PLN menjadi makin lincah, unified, kokoh dan trengginas," kata Darmawan.

Laba bersih PLN Tahun 2023 dihasilkan dari total pendapatan usaha perseroan yang mencapai Rp487,38 triliun, meningkat Rp46,25 triliun dari tahun 2022. Tidak cukup sampai di situ, PLN juga berhasil menurunkan utang jangka panjang sekaligus jangka pendek sebesar Rp12,77 triliun.

"Torehan positif ini menjadi bukti bahwa PLN bukan hanya mampu merencanakan transformasi di level strategi, melainkan juga mampu mengeksekusinya hingga di level operasional," ujar Darmawan.

PLN berhasil membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 288,44 terrawatt hour (TWh) atau bertumbuh 5,36 persen dari tahun 2022.

Keberhasilan ini tak lepas dari inovasi-inovasi pemasaran melalui program intensifikasi yang meliputi promo tambah daya, akuisisi captive power dan kampanye electrifying lifestyle serta program ekstensifikasi yang meliputi electrifying agriculture & marine, dedieselisasi dan infrastruktur kendaraan listrik.

Melalui beragam inovasi tersebut, PLN sukses meraih pendapatan penjualan tenaga listrik sebesar Rp333,19 triliun, meningkat Rp22,13 triliun dari tahun 2022.

Darmawan juga menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan diraih bukan hanya dari penjualan tenaga listrik, melainkan juga dari pengembangan usaha di luar sektor ketenagalistrikan atau beyond kWh.

“Cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan dan backward looking, sekarang menjadi lebih ekspansif, dinamis, dan forward looking,” ujar Darmawan.

Terbukti sepanjang tahun 2023, bisnis beyond kWh sukses berkontribusi secara signifikan pada pendapatan sebesar Rp10,27 triliun atau satu setengah kali lipat dari realisasi tahun 2022.

Inovasi beyond kWh ini meliputi penyediaan energi primer untuk pembangkit swasta, jasa jaringan telekomunikasi, jasa pemeliharaan infrastruktur kelistrikan, penyewaan peralatan dan infrastruktur kelistrikan, hingga layanan kajian proyek kelistrikan untuk badan usaha lain.

Darmawan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Keuangan dan pemangku kebijakan lainnya atas dukungan terhadap upaya transformasi yang terus dijalankan perseroan.

"Buah dari transformasi ini mustahil PLN raih tanpa dukungan dari Pemerintah. Pemerintah secara konsisten menjaga daya beli masyarakat dan menghadirkan ekosistem investasi yang menarik bagi para pelaku bisnis dan industri sehingga konsumsi listrik terus tumbuh," ucap Darmawan.

Baca juga: Sambut Jakarta kota global, PLN penuhi kebutuhan listrik investor
Baca juga: ITPLN terus bertransformasi jadi pusat SDM unggul bidang energi
Baca juga: PLN EPI dan Universitas Telkom kembangkan teknologi blockchain di P2EP

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2024