Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat mengatakan pemerintah harus berperan penting dalam mengubah museum menjadi tempat edukasi yang menarik bagi masyarakat.

"Sudah saatnya kita membenahi pengelolaan museum di tanah air, dengan dimulai menempatkan museum sebagai rumah pendidikan dan pembelajaran," kata Lestari seperti dikutip siaran pers dalam diskusi bertema 'Museum Mencerdaskan Bangsa - Edukasi di Museum: Zaman Berkembang Cara Berubah' di Jakarta, Rabu.

Menurut Lestari, saat ini museum memiliki kesan yang jauh dari edukatif di benak masyarakat. Masyarakat terkesan melihat museum sebagai tempat kuno sehingga pengunjung pun minim.

Padahal, lanjut dia, museum bisa menjadi media pemberi ilmu yang jauh lebih menarik untuk anak-anak dibandingkan konsep belajar konvensional.

Museum juga dapat memberikan ilmu pengetahuan tentang sejarah sehingga para generasi muda tidak meninggalkan momentum-momentum penting dalam perjalanan bangsa.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Tata kelola museum masih carut marut

Baca juga: Museum Kebangkitan: Transformasi digital kunci sambut Indonesia Emas


Karenanya, dia menilai perlu adanya beberapa perubahan signifikan yang dilakukan untuk merombak museum-museum nasional milik pemerintah menjadi tempat menimba ilmu yang menarik.

"Saat ini, kita masih berhadapan dengan berbagai pekerjaan rumah terkait museum yang tak kunjung terselesaikan, antara lain belum jelasnya dasar hukum pengelolaan dan pengembangan, kualitas sumber daya manusia pengelola yang belum memadai, pendanaan museum dalam merawat koleksi, serta cara branding agar museum diminati masyarakat," tutur dia.

Hal tersebut harus diselesaikan agar museum bisa kembali diminati masyarakat dan tidak kalah dengan wahana wisata lainnya.

Di saat yang sama, Kepala Museum Pendidikan Nasional, Universitas Pendidikan Indonesia, Leli Yulifar, membagi pengalamannya dalam mengelola museum di lingkungan universitas.

Selama menangani museum, Leli mengkreasikan pengelolaan museum menjadi tempat praktikum bagi para pelajar.

"Kami membangun museum menjadi edutourism dan edutainment sehingga bisa mendapat profit, dengan membuat kreativitas virtual, " ujarnya.

Untuk mendatangkan pendanaan museum, Leli mengungkapkan, pihaknya berupaya bekerja sama dengan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam menciptakan sejumlah program edukasi.

Dengan demikian, kebutuhan museum bisa terus terpenuhi sehingga eksistensi-nya bisa terus terjaga.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2024