Jakarta (ANTARA) - Senior Vice President Finance PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) David Wirawan menilai segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dilayani oleh bank digital itu tak begitu sensitif terhadap kenaikan atau perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate).

“Kalau kita lihat sektor yang kami layani kebanyakan adalah UMKM. Sektor ini adalah sektor yang boleh saya katakan agak cukup inelastis terhadap suku bunga,” kata David dalam public expose di Jakarta, Rabu.

David menilai, para pelaku UMKM yang menjadi nasabah Amar Bank lebih mengutamakan apakah mereka dapat membayar cicilan secara berkala untuk dapat melanjutkan bisnisnya. Para pelaku UMKM ini biasanya juga memerlukan dana yang cepat untuk menjaga kelangsungan usaha mereka.

Meski begitu, Amar Bank akan terus mengamati dan mencermati perkembangan suku bunga acuan BI termasuk bagaimana dampaknya terhadap strategi bisnis bank. Untuk saat ini, Amar Bank sendiri masih menahan suku bunganya termasuk suku bunga kredit untuk UMKM.

Sebagai informasi, Amar Bank memiliki produk pinjaman tanpa agunan yang dinamakan Tunaiku yang ditujukan untuk masyarakat underbanked dan unbanked. Menurut perseroan, Tunaiku telah melayani lebih dari 400.000 UMKM serta menyalurkan dana sebesar Rp12 triliun sejak tahun 2014.

Merujuk pada halaman website-nya, suku bunga Tunaiku saat ini berada di kisaran 2 persen hingga 5 persen per bulan. Amar Bank mencatat, total penyaluran kredit pada kuartal I 2024 mencapai Rp2,74 triliun dengan 52 persen dari pinjaman tersebut ditujukan kepada UMKM.

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) per Maret 2024 berada di level 0,84 persen. Menurut perseroan, ini menunjukkan bahwa aktivitas penyaluran kredit tetap menjaga prinsip kehati-hatian.

Adapun rasio net interest margin (NIM) per Maret 2024 tercatat sebesar 22,73 persen. Amar Bank juga mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 119,2 persen per Maret 2024, yang dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan menguntungkan di tahun-tahun mendatang.

David mengatakan, Amar Bank menargetkan penyaluran kredit dapat tumbuh minimal 20 persen secara tahunan (YoY). Namun target ini akan terus dievaluasi oleh perseroan di setiap kuartalnya, menyesuaikan perkembangan internal dan tingkat permintaan dari masyarakat.

Baca juga: Amar Bank akan bagikan dividen Rp55 miliar untuk tahun buku 2023
Baca juga: Laba bersih Amar Bank naik 41,9 persen jadi Rp48,86 miliar di Q1 2024


Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024