Surabaya (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono berharap diresmikannya Kantor Perwakilan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) II meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada perbankan.

"Peresmian ini tak hanya menjadi simbol komitmen LPS terhadap keamanan simpanan nasabah di Jawa Timur," ujar  Adhy Karyono usai menghadiri peresmian Kantor Perwakilan LPS II Surabaya di Pakuwon Tower Lantai 27 di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, adanya Kantor Perwakilan LPS II tersebut menjadi momen penting dan strategis dalam upaya memperkuat sistem keuangan dan perbankan di wilayah setempat.

Sebagai lembaga yang memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sistem perbankan, kata dia, LPS harus mampu memberikan jaminan dan perlindungan terhadap simpanan nasabah.

"Karena dengan memberikan jaminan perlindungan terhadap simpanan maka kepercayaan nasabah pun akan bertambah. Masyarakat merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi di bank sehingga akan mampu menjaga stabilitas ekonomi di wilayah Jawa Timur," ucapnya.

Pj Gubernur juga menginginkan adanya Kantor Perwakilan LPS di Surabaya membuat layanan kepada masyarakat lebih optimal, responsif dan cepat dalam menghadapi berbagai dinamika.

Baca juga: Pemprov Jatim target realisasi belanja produk dalam negeri 90 persen

Baca juga: Pj Gubernur Jatim dukung pengelolaan air bersih untuk masyarakat


Ke depan, lanjut Adhy, sinergisitas antara LPS dan pemerintah daerah, perbankan, serta masyarakat juga terus ditingkatkan dengan harapan tercipta ekosistem keuangan sehat dan berdaya saing tinggi.

Mantan pejabat di Kementerian Sosial tersebut juga menyampaikan terkait kinerja ekonomi Jatim yang positif pada Triwulan I tahun 2024.

Hal ini tercermin dari indikator pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yaitu PDRB pada Triwulan I tahun 2024 tercatat tumbuh sebesar 4,81 persen (y on y).

"Ini sekaligus menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25,07 persen," tutur dia.

Kinerja perekonomian Jawa Timur tersebut didominasi oleh kontribusi industri pengolahan sebesar 31,54 persen dari PDRB Jatim yang diikuti sektor perdagangan sebesar 19,01 persen. Kemudian disusul sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 9,71 persen.

Sedangkan, kondisi sektor keuangan di Jatim secara umum sangat kondusif yang tercermin dari indikator-indikator perbankan positif.

Pada Februari 2024 jumlah dana pihak ketiga atau DPK bank umum mengalami peningkatan signifikan sebesar 6,97 persen(y on y) , yaitu Rp761 triliun.

"Penyaluran kredit perbankan di Jawa Timur juga tumbuh sebesar 8,01 persen (y on y) sebesar Rp697 triliun," kata dia.

Selain itu, indikator kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di Jawa Timur terjaga di bawah 4 persen, yaitu sebesar 3,34 persen. Indikator lain yaitu kecukupan modal  atau capital adequacy ratio (CAR) juga tercatat sebesar 35,80 persen.

"Capaian tersebut cukup resilien untuk mengantisipasi potensi risiko di masa datang, dan penyaluran kredit di Jawa Timur tercatat memiliki kualitas yang baik," tuturnya.

Pj Gubernur menginginkan LPS terus berkomitmen dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan penuh tanggung jawab. Termasuk dapat berkontribusi positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya Jawa Timur.

Sementara itu, peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Pj Gubernur Jatim bersama Anggota Komisi XI DPR RI, Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS, Anggota 3 Dewan Komisioner LPS, Ka. KPw. LPS II dan Ketua Dewan Komisioner LPS.

Di tempat sama, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan adanya kantor perwakilan di Surabaya diharapkan semakin dikenal oleh masyarakat.

"Kami perlu LPS dikenal oleh sebanyak mungkin masyarakat Indonesia, sehingga mereka tidak takut menaruh uangnya di bank dan kalau ada goncangan finansial tidak panik," katanya.

Baca juga: LPS: Bank BJB suntik modal Rp25 miliar untuk sehatkan kembali BIMJ

Baca juga: LPS siapkan dana Rp1 triliun bangun kantor di IKN

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024