Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) telah menyelesaikan evakuasi material besi di jalur Stasiun MRT ASEAN menuju Stasiun Blok M, Jakarta Selatan.

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan Hutama Karya selaku kontraktor proyek pembangunan Gedung Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung memohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat insiden jatuhnya material besi tepatnya di lintasan MRT Jakarta Line Bundaran HI-Lebak Bulus antara Stasiun MRT ASEAN dan Stasiun MRT Blok M pada Kamis sekitar pukul 17.00 WIB yang telah mengganggu operasional dan kenyamanan para pengguna MRT.

"Setelah kejadian tersebut, Hutama Karya melakukan evakuasi material besi dalam empat tahap selama 2 jam yang selesai lebih cepat pada pukul 20.05 WIB. Namun, terkait waktu pengoperasian menjadi kewenangan dari pihak MRT Jakarta," ujar Adjib.

Berdasarkan investigasi awal, insiden ini disebabkan oleh induksi elektromagnetik yang terjadi ketika kereta MRT melintas saat tower crane sedang mengangkat material besi.

Induksi tersebut mengakibatkan crane mati mendadak, sehingga material besi yang sedang diangkat terjatuh miring dan masuk ke dalam rel MRT mengikuti arus induksi.

Baca juga: Hutama Karya bersihkan lokasi insiden konstruksi Gedung Kejagung

Baca juga: Hutama Karya: Tol Bangkinang-XIII Koto Kampar sudah siap operasional


Meskipun begitu, sebelum pekerjaan pengangkatan material dilakukan, Hutama Karya selaku kontraktor telah berkoordinasi dengan pihak MRT dan menyepakati batas aman jarak pengangkatan material, yaitu 6 meter, sesuai dengan hasil koordinasi tersebut.

Lebih lanjut, perusahaan akan segera mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.

Tindakan-tindakan yang akan diambil meliputi evaluasi dan peningkatan prosedur keselamatan kerja, khususnya terkait penggunaan crane di dekat jalur MRT.

Peninjauan ulang jarak aman pengangkatan material dengan melibatkan ahli elektromagnetik untuk memastikan keselamatan operasional.

Peningkatan koordinasi dan komunikasi dengan pihak MRT untuk memastikan setiap langkah yang diambil telah memenuhi standard keselamatan tertinggi.

Hutama Karya berkomitmen untuk fokus pada penyelesaian di lapangan lebih cepat dan melanjutkan proses investigasi dengan memperbaiki seluruh dampak atas insiden tersebut, serta akan menyampaikan informasi terkini pada kesempatan pertama.

Baca juga: Triwulan I 2024, Hutama Karya raih kontrak baru senilai Rp4,05 triliun

Baca juga: Konsolidasi Waskita Karya dan HK rampung pada September 2024

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024