Jakarta (ANTARA) - Pakar biologi dari Universitas Lampung (Unila) Jani Master mengatakan keberadaan beberapa spesies asing invasif dapat berdampak kepada ekosistem di taman nasional yang akan berpengaruh terhadap kondisi satwa yang berada di wilayah tersebut.   

Dalam diskusi daring yang diadakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Senin, Jani memberikan contoh beberapa spesies asing invasif (invasive alien species/IAS) yang berpengaruh terhadap ekosistem taman nasional. 

Tidak hanya itu, Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unila tersebut mengatakan terdapat potensi sesama spesies Indonesia dapat juga menjadi invasif seperti tanaman langkap (Arenga obtusifolia) yang menjadi masalah di TN Ujung Kulon dan mengganggu habitat badak jawa.  

Selain itu, terdapat pula tanaman mantangan (Merremia peltata) yang menjadi masalah di TN Bukit Barisan Selatan karena dapat menutup sampai puncak pohon, mengakibatkan persaingan memperebutkan cahaya dan mengganggu pertumbuhan pohon. 

Jani juga menjelaskan penelitian yang dilakukannya menemukan 11 jenis tumbuhan berpotensi invasif di TN Way Kambas termasuk tumbuhan gelam (Melaleuca leucadendron) yang banyak hidup di wilayah rawa.

"Tapi ini menjadi masalah di taman nasional kita terutama Way Kambas, kalau Taman Nasional Way Kambas ini nantinya menjadi seperti hutan monokultur," jelasnya.

Dia mengatakan keberadaan gelam yang tumbuh masif di dekat rawa dapat mengubah wilayah tersebut menjadi daratan. Padahal rawa menjadi habitat penting bagi spesies yang ada di sana termasuk mentok rimba (Asarcornis scutulata) yang terancam punah.

"Bahaya ketika rawa ini berubah menjadi daratan karena taman nasional ini juga mengalami masalah ketika musim kemarau sumber air menjadi sangat sedikit," katanya.

Dia mengatakan terdapat pula tanaman Melastoma malabathricum yang berasal dari Melanesia, Jepang dan Australia dan sudah menyebar ke wilayah tropis termasuk di Indonesia. Dia memberikan contoh bagaimana tumbuhan itu sudah menutupi 88 persen dari Rawa Kali Biru di TN Way Kambas atau sekitar 123,27 hektare.

Baca juga: Pakar ingatkan ancaman spesies invasif bagi keanekaragaman hayati
Baca juga: Seekor anak badak jantan lahir di Taman Nasional Way Kambas
Baca juga: BRIN: Indonesia punya potensi obat herbal yang sangat besar

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2024