Samarinda (ANTARA) -
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) Budi Widihartanto mengatakan, gerakan pengendalian pangan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat terbukti berhasil menstabilkan harga kebutuhan pokok.
 
"Upaya stabilisasi harga melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) oleh TPID Kaltim bersama pihak terkait sepanjang Mei 2024 berhasil menahan laju inflasi di angka 0,19 persen (mtm), turun ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 0,70 persen," ujar Budi di Samarinda, Selasa.
 
Sejumlah kegiatan dalam GNPIP di Kaltim itu antara lain Pemerintah Kota Samarinda mendistribusikan cadangan pangan pemerintah (CPP) pada Mei sebanyak 259 ton beras dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog Samarinda.

Baca juga: Pemerintah terus pantau harga pangan demi kendalikan inflasi
 
Beras SPHP juga terus disalurkan ke kios penyeimbang pada dua pasar besar di Kota Samarinda, yakni di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka.
 
Selain itu telah dilaksanakan kerja sama antardaerah (KAD) antara Kabupaten Sindenreng Rappang dan Kabupaten Kutai Barat, untuk mencukupi komoditas beras.
 
"Dalam rangka menjaga keterjangkauan harga, sejumlah daerah juga menggelar pasar murah seperti di Samarinda, Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Kartanegara. Operasi pasar LPG 3 kg juga dilakukan distribusi sebanyak 560 tabung di PPU," katanya.

Baca juga: Pemprov Sumut kendalikan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Adha
 
Penguatan komunikasi antarTPID di Kaltim juga terus dilakukan melalui rapat koordinasi untuk mengambil langkah konkret dalam pengendalian inflasi, termasuk diskusi pembentukan toko penyeimbang di kabupaten/kota yang menjadi acuan indeks harga konsumen (IHK) yakni Samarinda, Balikpapan, Berau, dan PPU.
 
"TPID Provinsi Kaltim akan terus berkolaborasi dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif," katanya.
 
Hal ini menjadi komitmen BI bersama TPID karena melalui inflasi yang terkendali, diharapkan dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim menuju masyarakat lebih sejahtera.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024