Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor barang konsumen nonprimer.

IHSG ditutup menguat 63,12 poin atau 0,90 persen ke posisi 7.099,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,51 poin atau 0,85 persen ke posisi 895,79.

“Sektor manufaktur memang sedang mengalami pukulan keras dari kenaikan suku bunga, yang di maksudkan untuk mengendalikan inflasi," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Sub-Indeks Manufacturing New Orders turun ke level 45.4, atau terendah dalam setahun terakhir dari level 49,1 pada April 2024 dan jauh di bawah estimasi pasar sebesar 49,4, sedangkan Sub-Indeks Manufacturing Prices Paid turun ke level 57,0 dari sebelumnya level 60,9, atau berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 60,0.

Selain itu, data Construction Spending memperlihatkan belanja konstruksi di Amerika Serikat (AS) turun 0,1 persen month to month (mtm) pada April 2024, menyusul penurunan sebesar 0.2 persen (mtm) pada bulan sebelumnya dan bertolak belakang dengan ekspektasi pasar yang naik 0,2 persen.

Dari pasar obligasi, imbal hasil (yield) juga bergerak turun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun anjlok sekitar 11 basis poin (bps) menjadi 4,40 persen, atau terendah dalam dua pekan.

Sementara itu, yield US Treasury Note bertenor 2 Tahun turun hampir 8 bps menjadi 4.81 persen karena investor memperdebatkan arah pergerakan suku bunga.

Para pelaku pasar melihat 59 persen peluang bank sentral AS The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuan pada September 2024, atau naik dari 53 persen sebelum rilis data ISM Manufacturing Index.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer sebesar 1,23 persen, diikuti sektor properti dan sektor infrastruktur yang naik masing-masing sebesar 1,04 persen dan 1,01 persen.

Sedangkan empat sektor terkoreksi yaitu sektor energi turun paling dalam minus 1,39 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor industri yang masing-masing minus 1,05 persen dan minus 0,57 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ZYRX, PEVE, AMMN, BULL dan NICL. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SURI, BHAT, FREN, MBMA dan MHKI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.072.737 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,42 miliar lembar saham senilai Rp12,34 triliun. Sebanyak 291 saham naik, 273 saham menurun, dan 214 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 85,50 poin atau 0,22 persen ke 38,837,50, indeks Hang Seng menguat 41,07 poin atau 0,22 persen ke 18.444,10, indeks Shanghai menguat 12,70 poin atau 0,41 persen ke 3.091,19, dan indeks Strait Times melemah 9,93 poin atau 0,30 persen ke 3.338,93.


Baca juga: BEI: Ada 37 perusahaan antre gelar IPO di pasar modal Indonesia
Baca juga: IHSG diprediksi menguat seiring inflasi dalam negeri terjaga
Baca juga: BEI lakukan penyesuaian aturan delisting dan relisting


 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2024