Jakarta (ANTARA) - Massa lintas agama dan organisasi keagamaan akan kembali menggelar Aksi Bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Pusat pada Minggu (9/6) petang. 
 
Massa yang tergabung dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) itu melakukan aksi damai untuk menentang dukungan Amerika Serikat (AS)!atas kekejaman Israel terhadap Palestina.
 
"Kami taksir ada sekitar 100.000 orang lebih lintas agama, suku, kelompok, profesi dari rakyat Indonesia yang cinta damai dan cinta keadilan," kata Ketua Komite Pengarah ARIBP Prof Din Syamsuddin saat jumpa pers di kawasan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu.
 
Menurut dia, aksi ini akan diwarnai dengan berjalan kaki dari Kedutaan Besar (Kedubes) AS hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) dari pukul 15.00-18.30 WIB.
 
"Nantinya ratusan ribu massa itu juga akan menggelar Shalat Maghrib berjamaah di lokasi sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah Allah SWT," tuturnya.

Baca juga: Ribuan warga ikuti Aksi Bela Palestina di depan Kedubes AS
 
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menegaskan aksi ini digelar sebagai bentuk kecaman rakyat Indonesia terhadap agresi militer Israel terhadap Palestina yang tidak kunjung selesai.
 
Selain itu, aksi ini merupakan sikap dari jati diri warga Indonesia yang menolak adanya penjajahan sebagaimana Pembukaan UUD 1945.
 
"Mewujudkan perdamaian abadi dan mengenyahkan segala bentuk penjajahan dari muka bumi. Apa yang dilakukan Israel adalah bentuk penjajahan," kata Din Syamsuddin.

Ketua Pelaksana Aksi Bela Palestina ARIBP, Zaitun Rasmin menambahkan, pihaknya menuntut Israel dan Amerika Serikat untuk menghentikan pembantaian terhadap warga Palestina.

Baca juga: Jumlah warga Palestina yang tewas di Gaza bertambah jadi 36.550 orang
 
Ketua Komite Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Prof Din Syamsuddin didampingi Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid saat memberikan keterangan pers terkait aksi damai bela Palestina di kawasan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (5/6/2024). ANTARA/Syaiful Hakim
Pihaknya juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk memprakarsai upaya militer guna menghentikan kekejaman Israel.
 
"Kami mau ada upaya militer, karena (cara) diplomasi sudah, bantuan kemanusiaan sudah, tapi pembantaian itu tetap berlangsung maka harus ada kekuatan untuk bisa menghentikan itu," kata Zaitun.
 
Dia berharap aksi ini dapat mendorong warga Indonesia untuk tidak berhenti menyuarakan kepentingan kemanusiaan, sekalipun ranahnya berada di luar negara sendiri.
 
Tidak hanya di depan Kedubes AS dan Bundaran HI, pihaknya juga menyuarakan hal ini di depan kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
 
"Kami berharap hak dan keadilan yang sangat besar dari bangsa kita terhadap persoalan ini," ujarnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024