Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian dan Japan International Cooperation Agency (JICA) melakukan kerja sama guna mendorong pengembangan industri sepeda motor listrik (e-bike), melalui pelaksanaan survei pasokan motor listrik di Indonesia.
 
Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Ignatius Warsito di Jakarta, Rabu, mengatakan survei tersebut dirancang untuk memahami perkiraan dan permasalahan terkait permintaan, serta pasokan sepeda motor listrik di tanah air yang sejalan dengan tujuan peta jalan industri otomotif nasional.
 
Melalui pemetaan survei ini, diharapkan bisa menjadi langkah inisiatif untuk mendorong transformasi teknologi dalam pengembangan industri motor listrik di tanah air.
 
"Kolaborasi Kemenperin dan JICA diharapkan menjadi langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi dan transformasi teknologi di Indonesia,” kata dia.

Baca juga: Kemenperin siapkan standardisasi keramik guna pacu daya saing

Baca juga: Kemenperin: Produk semen RI diminati pasar internasional
 
Selain itu menurut dia, pihaknya memiliki target untuk meningkatkan jumlah e-bike di dalam negeri menjadi 4,5 juta unit per tahun, atau setara dengan 30 persen dari total penjualan sepeda motor roda dua konvensional pada tahun 2035.
 
Target tersebut turut didorong oleh komitmen Kemenperin yang menginginkan penggunaan e-bike domestik secara masif dengan menerapkan insentif pembelian, serta menjadikan Indonesia sebagai pusat penjualan dan produksi komponen utama baterai motor listrik di kawasan Asia Tenggara.
 
"Upaya ini diperkuat dengan rencana pembangunan 32.000 stasiun pengisian atau penukaran baterai umum hingga tahun 2030, serta pemberian insentif menarik bagi pemilik e-bike seperti potongan tarif listrik dan keringanan pajak,” katanya.
 
Lebih lanjut, ia menilai pengembangan industri kendaraan listrik yang pesat, diyakini akan menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan kendaraan konvensional, serta menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri e-mobility di kawasan ASEAN.
 
Sebelumnya Kementerian Perindustrian mengatakan subsidi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLB) atau motor listrik tahun anggaran 2024, sudah tersalurkan sebanyak 30.083 unit atau 60,1 persen dari target realisasi yang mencapai 50.000 motor.
 
"Progres penyaluran bantuan pembelian motor listrik hingga hari ini telah melampaui total penyaluran bantuan di tahun 2023. Melihat tren penjualan motor listrik pada periode Januari-Mei 2024, Kementerian Perindustrian menargetkan kuota bantuan pembelian 50.000 unit KBLBB roda dua bisa tercapai pada Agustus atau awal September mendatang,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Selasa (28/5).

Baca juga: Kemenperin: Peta jalan dekarbonisasi industri semen diterapkan 2025

Baca juga: Kemenperin: Dekarbonisasi produksi semen naikkan daya saing

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024