Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat meningkatkan 
pertanian perkotaan (urban farming) di beberapa lokasi termasuk di Pegadungan 
(Kalideres) dan Joglo (Kembangan).

Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Barat, Indra Patrianto pada Rabu melakukan peninjauan ke lokasi tersebut untuk tujuan evaluasi berkaitan dengan kondisi tanaman, seperti penyakit serta kondisi lahan.

"Monitoring perkembangan tanaman, misalnya, apakah hasil tanaman itu baik, panennya bagaimana. Kemudian kalau ada penyakit segera kita tangani, supaya nantinya untuk evaluasi," kata Indra di Jakarta.

Peninjauan pertama dilakukan di Urban Farming Raja Unggul di kawasan Perumahan Citra 3, Jalan Palem Raja Timur, Blok D 11, RT 15/13 Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres.

"Jadi itu di belakang kantor Lurah Pegadungan dan di lahan milik Pemprov DKI Jakarta, sekitar satu hektare ditanami pohon cabai dan ada yang lain," kata Indra.

Baca juga: Jakut tingkatkan kapasitas pegiat "urban farming"

Kemudian, kata Indra, peninjauan dilakukan di "urban farming" di kawasan Komplek Damkar Kelurahan Joglo. "Luasnya sekitar 1,2 hektare itu ada tanaman bawang merah, jagung, cabai, sawi dan lainnya," kata Indra. Menurut Indra, pihaknya secara khusus melihat mengenai kecocokan lahan dengan jenis tanaman tertentu. "Nanti kita evaluasi apa saja yang harus kita tanam, yang perlu pembenahan lebih lanjut,” ujarnya.

Menurut dia, ada perbedaan yang di Pegadungan dan Joglo. "Urban farming" di Pegadungan yang tumbuh subur adalah cabai. Sementara itu Joglo adalah bawang.

"Jadi, mungkin kita harus melihat ke depannya, misalnya, prospek di Pegadungan adalah cabai, itu akan kita lebih banyak cabai-nya atau lebih banyak kangkungnya atau sawinya dan seterusnya. Jadi kita harus melihat kondisi di lapangan,” kata Indra.

Baca juga: Petani manfaatkan lahan terbengkalai jadi pertanian Anggur di Jakut

Indra melanjutkan bahwa di "urban farming" Joglo, jagung juga tumbuh subur selain cabai.

"Bawang merahnya siap panen. Kemudian jagung di sini luar biasa, sekarang kurang dari satu bulan sudah tumbuh baik, nanti akan ditingkatkan," kata dia.

Kemudian, kata Indra, jika lahan yang dipakai sampai saat ini sekitar 5.000 meter persegi, maka akan dibagi dua dengan cabai.

"Kalau panennya pertengahan bulan ini kita akan panen. Banyaknya sekitar 100 kilogram bawang merah," katanya.

Baca juga: KPKP Jaksel: Pertanian perkotaan solusi ketahanan pangan saat kemarau

Dia menambahkan, "urban farming" di Joglo ke depannya diupayakan semakin luas pemanfaatannya.

"Karena ini tujuannya bukan hanya 'urban farming'. Kalau yang di Joglo, jadi 'mini food estate'. Ini kita lagi tuju, tapi sementara ini kita lagi 'urban farming'," katanya.

Sambil berjalan, kata dia, di lokasi tersebut nantinya menjadi lumbung pangan untuk masyarakat. "Nanti ada perikanan, peternakan dan seterusnya," katanya.
 

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024