Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengupayakan pada tahun 2025 Indonesia menjadi tuan rumah pameran ikan hias terbesar di dunia.
 
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa target tersebut dicanangkan berdasarkan kekayaan alam Indonesia yang memiliki keragaman jenis ikan hias air tawar maupun laut.
 
"Kami, KKP bicara ke sana untuk ekspo internasional kita berusaha tahun depan sudah dapat untuk ekspo internasional ya dan Indonesia berusaha menjadi tuan rumah pameran ikan hias,” ujar Budi.
 
Bermodalkan keanekaragaman ikan hias, ia yakin pameran besar tersebut mampu membuka kesempatan lapangan usaha serta membuka kebanggaan nasional akan kekayaan sumber daya perikanan dalam negeri.
 
Kekayaan sumber daya perikanan yang melimpah ini berbeda dengan Jepang yang mengendalakan satu jenis komoditas yakni ikan koi, sementara itu Indonesia memiliki ikan endemik yang beragam.

Baca juga: Dua perahu penangkap ikan dengan peledak di Sulut ditangkap KKP

Baca juga: KKP: Indonesia negara eksportir ikan hias kedua terbesar di dunia
 
Merujuk data KKP pada 2023, ikan hias air tawar yang diperdagangkan di Indonesia mendominasi pasar ekspor yang mencapai 81 persen dari total ekspor ikan hias nasional.
 
Adapun ikan yang menjadi incaran pasar internasional yakni meliputi arwana jenis super red dan jardini, disusul cupang, koi dan mas koki.
 
Sementara berdasarkan daerah, lanjut Budi, terdapat lima provinsi pengekspor ikan hias terbesar yang meliputi Jawa Barat, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Bali dan Banten.
 
Dalam kesempatan yang sama Ketua Asosiasi Eksportir Ikan Hias (INOFE) Teguh Winarno mengungkapkan Indonesia memiliki kuantitas dan jenis ikan yang melebihi Jepang, namun memang diakuinya nilainya masih kalah dari Negeri Sakura itu.
 
Karenanya, pihaknya mendorong adanya pameran ikan hias serta kontes untuk mendongkrak nilai jual ikan hias.
 
Sementara itu, Ketua Umum Nusatic Sugiarto Budiono mengatakan Indonesia memiliki kelebihan dari sisi iklim dalam mengembangkan ikan hias, karenanya ia mendukung terselenggaranya pameran berskala internasional sebagai upaya mempromosikan keanekaragaman ikan hias Nusantara.
 
Ia pun berharap dalam beberapa tahun ke depan Indonesia lewat kekayaan ikan hias yang dimiliki mampu menggeser posisi Jepang yang kini berada pada posisi pertama eksportir ikan hias dunia dengan mengandalkan ikan koi.

Sementara itu, dalam waktu dekat KKP bekerja sama dengan PT Akuatik Flona Nusantara menggelar pameran ikan hias bertaraf internasional Nusantara Aquatic atau Nusatic 2024 pada 7-9 Juni 2024, bersamaan dengan Nusapet atau pameran hewan peliharaan di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten guna mempromosikan potensi dan industri ikan hias tanah air.

Baca juga: Menteri KKP: Perlu keseimbangan ekonomi dan ekologi laut

Baca juga: KKP terapkan kebijakan Penangkapan Ikan Terukur berbasis teknologi

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024