Manado (ANTARA) -
 
 
Sekretaris Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sulawesi Utara (Sulut) dr Devi Kandouw-Tanos mengatakan perempuan berperan sangat signifikan dalam menjaga ketahanan keluarga.
 
"Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sulut bersama TP-PKK yaitu mewujudkan kesetaraan gender melalui pemberdayaan peran perempuan dalam keluarga maupun sebagai pekerja profesional di bidangnya masing-masing," kata Devi pada Seminar Pengakuan Kontribusi Perempuan Pada Sektor Perikanan, di Manado, Kamis.
 
Ia mengatakan, keterlibatan perempuan menjadi syarat mutlak dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkeadilan.

Baca juga: Pj Gubernur Maluku minta PKK maksimalkan pemberdayaan keluarga
 
Negara dan keluarga, kata dia, tidak mungkin sejahtera jika perempuannya dibiarkan tertinggal dan tertindas.
 
Menurut istri Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw itu, provinsi ujung utara Sulawesi tersebut memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar, memiliki luas kurang lebih 14.511,27 meter persegi dan jumlah penduduk 2,66 juta jiwa yang tersebar di 15 kabupaten/kota.

Baca juga: Wali Kota Semarang: Perempuan adalah garda depan pembangunan
 
Hal ini, kata dia, merupakan modal untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kualitas sumber daya manusia yang unggul di antaranya melalui peran perempuan.
 
Peran perempuan di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut telah dimulai sejak dulu melalui perjuangan Maria Walanda Maramis ketika memperjuangkan hak-haknya sebagai insan yang memiliki harapan dan cita-cita untuk membangun keberlangsungan kehidupan generasi penerus.

Baca juga: PKK Babel ajak perempuan terus berkarya dan tangguh
 
Perjuangan tersebut terus berlanjut dengan semakin banyaknya peran perempuan dalam sektor formal dan informal, salah satu sektor rural yang menjadi perhatian yaitu perempuan nelayan.
 
"Mereka turut memberikan kontribusi bagi ketersediaan pangan dan gizi bagi masyarakat serta ikut menggerakkan perekonomian keluarga," ujarnya.

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024