Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan sekitar 18 titik sumur untuk pengairan irigasi lahan pertanian baru yang dikembangkan petani di lahan Wedi Kengser wilayah tepi Sungai Progo.

"Untuk keperluan pengairan menggunakan sumur, jadi di sekitar tanah Wedi Kengser ini ada 18 titik sumur, kami naikkan pakai mesin pompa," kata Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo di Bantul, Jumat.

Menurut dia, seluas 7,2 hektare lahan pertanian  dibuka di lahan tidak produktif tepi Sungai Progo wilayah Pedukuhan Ngentak, Kelurahan Poncosari, Bantul. Pembukaan lahan pertanian baru ini merupakan program dari Polri yang didukung pemerintah kabupaten setempat.

Baca juga: Dispertan: Garut membutuhkan 20 sumur bor untuk atasi kekeringan

Dia meminta petani untuk memanfaatkan sumur sebagai sumber irigasi pertanian dan pompa air serta pupuk yang disiapkan pemerintah pada lahan tersebut untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat.

"Keberadaan lahan baru tersebut nanti harapan kami dapat dimanfaatkan masyarakat petani untuk kegiatan pertanian, baik untuk tanaman pangan maupun tanaman palawija," katanya.

Menurut dia, untuk sementara ini lahan pertanian yang siap ditanami seluas 7,2 hektare, namun ke depan akan dikembangkan hingga seluas 25 hektare pada lahan tidak produktif yang belum pernah ditanami tanaman pangan.

"Dengan lahan pertanian baru ini berarti di Bantul ada tambahan lahan pertanian baku, total lahan baku di wilayah Bantul saat ini seluas 14 ribu hektare," katanya.

Baca juga: Mensos janji bangun sumur bor di Aceh Utara, atasi air bersih langka

Meski demikian, kata dia, dalam pengolahan lahan pertanian baru di tepi Sungai Progo tidak semudah mengolah lahan pertanian secara umum, dikarenakan kondisi tanah yang berbeda dengan lahan yang memang peruntukan untuk sawah.

"Makanya pengelolaannya itu lain dengan lahan sawah, termasuk di lahan yang baru kami tanam ini, jadi nanti belum tahu produksinya, semoga saja bagus. Kalau benih padi yang ditanam menggunakan varietas Inpari 32," katanya.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024