Labuan Bajo (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende Yulius Emanuel Riwu mengatakan satu keluarga yang beranggotakan empat jiwa ditemukan meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor pada Jumat.
 
"Mereka ada empat orang satu keluarga, jadi rumahnya persis di tebing, kondisinya rawan sekali pada saat hujan," katanya dihubungi dari Labuan Bajo.
 
Ia menjelaskan satu keluarga tersebut masing-masing Bernadus Bata (48, suami), Hendrika Oka (40, istri), serta kedua anak mereka yakni MAW (7) dan E (1). Mereka merupakan warga RT 05 RW 02 Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende.
 
"Keempat korban meninggal berada dalam rumah dan saat kejadian masih tidur," katanya.
 
Ia menjelaskan peristiwa naas tersebut dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis (6/5) pukul 19.00 Wita.
 
"Memang di belakang rumah mereka ada penahan tanah, tapi bukan dari tembok, semacam disusun pakai sak-sak semen, itu yang runtuh," katanya.
 
Usai mendapatkan laporan, kata dia, personel gabungan bersama warga langsung melakukan evakuasi terhadap para korban.
 
"Rencananya jenazah akan dimakamkan besok pukul 10.00 Wita di Pekuburan Katolik Mautapaga dan pemakaman seluruhnya ditangani pemerintah daerah," katanya.
 
Ia juga menjelaskan, walaupun telah memasuki musim kemarau, namun demikian masih terdapat hujan di sejumlah wilayah di Kabupaten Ende. Karenanya ia meminta warga yang bermukim di dataran tinggi dan lereng untuk mewaspadai dampak hujan deras seperti tanah longsor.

Baca juga: Empat warga meninggal dunia dalam musibah longsor di Ende NTT

Baca juga: Badan Geologi sebut ada perubahan signifikan pada Gunung Kelimutu

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024