Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara melakukan sosialisasikan penggunaan air perpipaan di Semper Barat untuk mencapai target 100 persen layanan air bersih di wilayah tersebut pada 2030.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim di Jakarta Utara, Ahad, mengemukakan bahwa pada tahun 2030 seluruh masyarakat di wilayah tersebut tak lagi menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari.

Pihaknya berupaya mengonversi sumber air warga setempat dari sumur bor atau air tanah menjadi air minum perpipaan yang ditarget rampung pada 2030.

Saat ini, menurut Ali, sistem perpipaan yang dibangun PAM Jaya sudah ada dari ujung timur, yakni Tangerang (Banten) hingga ujung barat Bekasi (Jawa Barat). Mulai dari Marunda Kepu hingga perbatasan Tangerang sudah terpasang dan siap melayani masyarakat untuk memenuhi air bersih.

Air tanah di Jakarta Utara, menurut dia, sudah tidak layak lagi dikonsumsi. Karena itu, pihaknya akan melakukan sosialisasi bersama dengan PAM Jaya kepada masyarakat agar program ini dapat berjalan dengan baik ke depan sehingga tidak ada lagi warga yang mengonsumsi air tanah.

Baca juga: PAM Jaya gandeng Perumda Dharma Jaya untuk pengadaan hewan kurban

Penggunaan air tanah harus dibatasi bahkan harus dihentikan dengan alasan untuk kesehatan karena air tanah yang sudah tidak layak minum, terutama di lokasi-lokasi yang telah tersedia air minum perpipaan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Utara perlu mengetahui wilayah mana saja yang harus dilakukan pemasangan jaringan air minum perpipaan. Pemasangan jaringan air perpipaan ini harus disosialisasikan pihak kecamatan dan kelurahan yang nantinya dilanjutkan secara meluas ke tingkat RW dan RT.

Melalui sinergi bersama diharapkan dapat memperlancar penyediaan air bersih perpipaan untuk meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh warga Jakarta Utara (Jakut).

Sementara itu, Divisi Marketing PAM Jaya Kristian Sudiro mengatakan, target DKI Jakarta 100 persen pelayanan PAM Jaya di tahun 2030 meliputi peningkatan pelayanan dan skema tarif berkeadilan.

Ia juga menyampaikan berbagai kemudahan yang ditawarkan PAM Jaya bagi calon pelanggan, seperti proses pendaftaran yang mudah dan cepat, biaya pemasangan yang terjangkau, dan tersedianya layanan pelanggan 24 jam.

Baca juga: PAM Jaya sosialisasi pipanisasi ke warga untuk kurangi pakai air tanah

Dia berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan air bersih yang berkualitas.

“Dengan beralih menggunakan air perpipaan PAM Jaya, masyarakat tidak hanya mendapatkan air bersih yang aman dan terjamin, tetapi juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan,” kata dia.

Pemerintah Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, pun mengajak warga setempat beralih dari menggunakan air tanah atau air dalam jeriken menuju sistem air perpipaan.

“DKI Jakarta memiliki target 100 persen layanan air bersih di tahun 2030. Namun, dengan keterbatasan suplai air yang ada saat ini, mencapai target tersebut tampaknya menjadi sebuah tantangan besar," kata Sekretaris Lurah Semper Barat Joce Rizal.

Baca juga: Antisipasi kemarau, PAM Jaya didorong perluas pipanisasi

Dia berharap BUMD DKI Jakarta bidang penyediaan air bersih PAM Jaya dapat memenuhi target tersebut dan menjawab tantangan dengan cara percepatan pembangunan suplai air bersih dalam waktu dekat.

BUMD milik DKI Jakarta itu telah menggelar sosialisasi penyediaan air perpipaan kepada warga Semper Barat, Jakut, dalam rangka meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat.

Menurut dia, sosialisasi ini sesuai dengan Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.11 Tahun 1993 tentang Pelayanan Air Minum di Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024