Palangka Raya (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah menyatakan sektor pasar modal di Kalteng terus mengalami perkembangan positif, dilihat dari jumlah investor saham yang pada Maret 2024 meningkat sebanyak 16.365 orang dari tahun sebelumnya.
 
"Jumlah investor di pasar modal per Maret 2024 mencapai 101.069 orang, meningkat dibanding Maret 2023 yang sebanyak 84.704 orang, dan Maret 2022 sebanyak 64.385 orang," terang Kepala OJK Kalteng Primandanu Febriyan Aziz di Palangka Raya, Selasa.
 
Jumlah total saham juga meningkat signifikan mencapai sebesar Rp3.246,79 miliar (yoy) menjadi Rp4.738,07 miliar per Maret 2024, dari Maret 2023 yang  sebanyak Rp1.491,24 miliar, serta Maret 2022 sebanyak Rp 1.117,33 miliar.
   
Secara nominal transaksi saham pada Maret 2024 mengalami penurunan sebesar Rp190,33 miliar (yoy) menjadi Rp210,3 miliar, dibanding Maret 2023 yang mencapai sebesar Rp400,60 miliar dan Maret 2022 sebanyak Rp411,76 miliar.
 
Kemudian di sisi lain, jumlah nasabah APERD, baik perorangan maupun institusi, juga memiliki capaian yang terbilang positif. Jumlah nasabah APERD perorangan mencapai sebanyak 1.274 orang.
 
"Untuk nasabah APERD institusi sebanyak tiga nasabah," jelasnya.
 
Pandemi COVID-19 turut berdampak pada kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memiliki dana darurat dan berinvestasi di pasar modal, didukung berkembangnya infrastruktur digital sehingga semakin memudahkan masyarakat berinvestasi.

Baca juga: OJK: Penerapan Papan Pemantauan Khusus bertujuan lindungi investor
 
Pelaku pasar modal pada 2022 didominasi oleh investor dari kalangan generasi muda atau yang disebut gen Z dengan rentang usia 18-25 tahun, mencapai 43,20 persen dari total investor pasar modal di Kalteng.
 
Selain itu, sebanyak 67,01 persen dari total investor di Kalimantan adalah pria. Pegawai swasta merupakan investor terbanyak di Kalteng yang memiliki porsi sebesar 33,97 persen.
 
Hal yang menarik adalah pelajar memiliki porsi terbesar kedua, yaitu sebesar 27,23 persen dari total investor di Kalteng. Kondisi ini menandakan tingkat inklusi keuangan pada kalangan pelajar cukup baik terutama untuk sektor pasar modal.

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024