Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa diperkirakan melemah seiring pasar mengantisipasi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat (AS) terutama untuk melihat arah kebijakan suku bunga.
 
Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah dibuka turun 15 poin atau 0,09 persen menjadi Rp16.298 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.283 per dolar AS.
 
"Investor mengantisipasi pertemuan FOMC yang dimulai hari ini hingga besok," kata analis mata uang Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Rupiah Selasa pagi turun 15 poin menjadi Rp16.298 per dolar AS
 
Ketua bank sentral AS atau The Fed Jerome Powell diperkirakan kembali bernada hawkish setelah data Non Farm Payrolls (NFP) yang kuat.
 
Data tenaga kerja NFP AS Mei 2024 tercatat sebesar 272 ribu, lebih tinggi dibandingkan perkiraan pasar sebesar 182 ribu dan capaian bulan sebelumnya 165 ribu.
 
Ia memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak di rentang Rp16.200 per dolar AS sampai dengan Rp16.350 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah merosot jadi Rp16.283 per dolar di tengah kenaikan upah di AS

Baca juga: Rupiah berpotensi turun karena data tenaga kerja AS yang lebih baik

Baca juga: Rupiah Senin pagi melemah 86 poin menjadi Rp16.282 per dolar AS
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024