Hamilton, Kanada (ANTARA) - Wakil Tetap Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyambut baik resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung proposal gencatan senjata di Jalur Gaza, yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden.

"Posisi kami selalu untuk segera melakukan gencatan senjata guna menghentikan pembunuhan rakyat kami. Resolusi ini merupakan langkah ke arah itu," kata Mansour kepada wartawan dalam konferensi pers di New York, Senin (10/6).

DK PBB mengadopsi resolusi tersebut dengan 14 suara mendukung, dan hanya Rusia yang abstain.

Resolusi tersebut menyoroti upaya diplomatik yang dipimpin oleh Mesir, AS, dan Qatar serta menyambut baik usulan gencatan senjata yang terdiri dari tiga tahap, yang diumumkan oleh Biden pada tanggal 31 Mei lalu.

Lebih lanjut, Mansour menyampaikan terima kasih kepada Aljazair atas masukannya terhadap resolusi tersebut dengan tujuan untuk membuatnya "lebih dekat dengan tujuan hak-hak nasional rakyat Palestina".

"Kami berhasil sampai batas tertentu, tetapi tentu saja, kami tidak berhasil dalam semua hal yang kami inginkan. Meskipun demikian, kami menyambut baik langkah ini, dan saya yakin bahwa semua warga Palestina menyambut baik langkah ini," kata dia.
Baca juga: Palestina desak Israel buktikan patuh resolusi gencatan senjata DK PBB

Seraya menyerukan penerapan resolusi tersebut dan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina, Mansour mengungkapkan harapannya agar resolusi itu bisa mengakhiri pemindahan paksa warga Gaza.

Dia pun mengutarakan harapannya agar resolusi tersebut dapat memungkinkan warga Palestina untuk bisa kembali ke daerah-daerah asal tempat tinggal mereka di seluruh bagian Gaza, termasuk di wilayah utara.

Ia meminta Israel untuk segera menerapkan resolusi tersebut, dengan menekankan pentingnya menjadikan gencatan senjata sebagai hal yang permanen dan memastikan pembebasan tahanan Palestina.

"Sekarang beban berada di pihak Israel untuk menerapkan resolusi ini dan segera memberlakukan gencatan senjata serta melakukan pertukaran, termasuk pembebasan warga Palestina (yang ditahan), dan menjadikan gencatan senjata ini sebagai gencatan senjata yang permanen," kata Mansour.

Ia selanjutnya menegaskan kembali komitmen Palestina terhadap mekanisme hukum internasional, dengan merujuk pada Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Baca juga: Malaysia kecam serangan Israel ke kamp pengungsi Nuseirat

"Kami akan terus memperjuangkan keadilan dan akuntabilitas melalui mekanisme internasional, mekanisme hukum. Saya merujuk pada ICJ dan ICC. Mereka yang melakukan satu pembantaian tambahan di Nuseirat Sabtu lalu (8/6) harus diadili. Mereka yang bertanggung jawab memberi perintah dan melaksanakan perintah itu harus diadili," ujarnya.

Pada Sabtu, tentara Israel membebaskan empat sandera selama operasi militer di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.

Selama operasi tersebut, sedikitnya 274 warga Palestina tewas dan 700 orang lainnya terluka akibat pemboman di Kamp Nuseirat, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Mansour bersumpah akan terus berupaya mencari keadilan dan membangun kembali Gaza, dengan tujuan mencapai resolusi damai yang berujung pada berakhirnya pendudukan Israel dan terwujudnya kemerdekaan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Indonesia sambut disahkannya resolusi gencatan senjata DK PBB

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2024