Denpasar (ANTARA) -
Kepala Instalasi Rawat Intensif RSUP Ngoerah Denpasar I Putu Kurniayanta menyatakan 13 korban kebakaran gudang LPG di Denpasar, Bali, Minggu 9/6/2024 masih dalam keadaan kritis akibat luka bakar yang serius.
 
"Kami masih rawat 13 pasien, mereka semua masih kritis, masih kami upayakan menstabilisasi kondisinya, karena memang luka bakar yang didapat sangat berat," katanya di Denpasar, Selasa.

Baca juga: Korban meninggal ledakan LPG di Denpasar bertambah jadi tiga orang 
 
Dari total pasien yang ditangani 16 orang, tiga diantaranya telah meninggal dunia.
 
"Dari 13 pasien itu, 12 orang yang dengan bantuan alat nafas, karena permasalahan trauma ledakan itu juga berpengaruh terhadap jalan nafas bagian atas, karena jalan nafas bagian atas bengkak, sehingga sulit dia bernafas," katanya.
 
Kurniayanta mengatakan, tidak menutup kemungkinan yang satu juga akan dibantu dengan alat bantu nafas karena kondisinya masih labil.
 
Dia menjelaskan, pasien kritis karena luka ledakan yang yang cukup keras, sehingga masuk ke jalan nafas bagian atas, sehingga mempengaruhi sistem pernapasan.
 
"Kalau dari sistem organ yang lain karena luka bakarnya cukup luas, sehingga terjadi keguncangan dari saluran seluruh tubuhnya, kemudian proteksi tubuh terhadap kulit yang terluka menjadi tidak ada, sehingga banyak keluar cairan," kata dia.

Baca juga: Pertamina imbau warga laporkan penjualan LPG tidak wajar
 
Kemudian, untuk kondisi paru-paru para pasien masih dalam proses belum begitu bagus karena terkait inflamasi atau radang karena uap panas yang masuk melalui hidung dan kemudian ikut terbakar sampai di paru-paru.
 
Karena itu, untuk menstabilkan kondisi pasien, pihaknya memberikan cairan.
 
Sementara itu, dokter bedah plastik RSUP Prof Ngoerah dr. I Gusti Putu Hendra Sanjaya mengatakan, untuk tingkat keparahan luka bakar para pasien paling rendah 30 persen dan paling tinggi 70 persen. Kondisi seperti itu sama ketika terjadi ledakan bom Bali beberapa waktu silam.
 
Dia mengatakan, keseluruhan pasien akan dibantu setiap harinya dari perbaikan kondisi secara umum baik dari segi obat-obatan maupun cairan.
 
"Apabila nanti kondisi itu pelan-pelan ada perbaikan yang luka bakarnya lebih rendah, maka akan dilakukan tindakan operasi untuk perbaikan dari pada lukanya, kalau yang lebih dari 60 persen dari 13 orang, itu ada 12 orang," kata dia.

Baca juga: Pertamina menambah pasokan LPG di Sulut hadapi Idul Adha
 

Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2024