Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat melakukan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cempaka Putih pada Selasa.
 
Asisten Pemerintahan (Aspem) Sekretariat Kota (Sekkot) Administrasi Jakarta Pusat, Denny Ramdany mengatakan, kegiatan ini merupakan penilaian secara mandiri yang dilaksanakan jajarannya.
 
"Pelayanan prima ini merupakan pelayanan tertinggi. Artinya RSUD Cempaka Putih dapat mempertahankan pelayanan yang baik kepada para pengunjung maupun pasien," kata Denny saat dikonfirmasi di Jakarta.
 
Pada kegiatan serupa tahun sebelumnya, kata Denny, RSUD Cempaka Putih mencatatkan nilai pelayanan prima A dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Baca juga: KI DKI berkoordinasi dengan RSUD terkait keterbukaan informasi
 
Tim yang melakukan penilaian berasal dari tingkat kota dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat. Adapun seluruh unsur yang ditetapkan Kementerian PAN-RB sebagai rujukan penilaian terhadap RSUD Cempaka Putih sudah terpenuhi.
 
Selain itu, meski sudah mendapatkan predikat prima, Deny mengakui masih ada rekomendasi dari tim yang harus dibenahi sehingga ke depannya predikat layanan akan semakin bagus dan menjadi percontohan bagi RSUD lainnya di Jakarta Pusat.
 
"Saya harap ini bukan hanya soal lomba atau penilaiannya. Lebih dari itu, kita lihat keseriusan dari RSUD Cempaka Putih memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, karena dasar penilaiannya itu indeks kepuasan dari masyarakat," kata Deny.
 
Direktur Rumah Sehat Jakarta RSUD Cempaka Putih, Selvy Devita Anggraini menuturkan, inovasi dalam penilaian tahun ini berfokus dalam pelayanan terhadap disabilitas.

Baca juga: Kepulauan Seribu tingkatkan sarana RSUD
 
Selain memfasilitasi disabilitas dengan ubin alur pejalan kaki, RSUD Cempaka Putih juga telah memiliki lift dilengkapi kaca untuk pasien tuna rungu yang pertama di DKI Jakarta.
 
Layanan inovasi bagi disabilitas ini termasuk peresepan obat bagi disabilitas tuna netra. Mereka menggunakan metode staples penanda untuk memberikan informasi agar memudahkan pola konsumsi obat sesuai anjuran.
 
"Kami juga memiliki keunggulan dibanding RSUD lainnya di Jakarta, yaitu 'hospitality'. Mulai pertama masuk hingga di bagian farmasi, semua dilayani dengan penuh ramah," kata Selvy.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024