Karawang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat mendistribusikan air bersih ke dua desa di wilayah Karawang Selatan yang mulai dilanda kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

"Sekarang kekeringan sudah terjadi di dua desa, Kecamatan Pangkalan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karawang, Ferry Muharram, saat dihubungi di Karawang, Selasa.

Ia menyampaikan, kekeringan sudah mulai dirasakan oleh masyarakat Desa Mulangsari dan Kertasari, Kecamatan Pangkalan sejak beberapa hari terakhir.

Hal tersebut diketahui setelah BPBD Karawang mendapatkan laporan dari masing-masing kepala desa.

Atas laporan itu, kata dia, pihaknya langsung mendistribusikan air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan.

"Sejak laporan diterima, kami langsung mendistribusikan air bersih ke daerah yang kekeringan," katanya.

Ia menyebutkan, sejak beberapa hari terakhir hingga saat ini BPBD Karawang telah mendistribusikan air bersih di dua desa sebanyak 50 ribu liter.

Baca juga: Polisi bagikan 2.000 liter air bersih siap minum ke warga OKI

Rinciannya, pendistribusian air bersih ke Desa Mulangsari sebanyak 30 ribu liter dan sebanyak 20 ribu liter air bersih yang telah dikirim ke Desa Kertasari

Ferry menyebutkan, sesuai dengan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau ini akan terjadi hingga September 2024.

Atas kondisi kekeringan itu, Pemerintah Kabupaten Karawang akan terus mendistribusikan air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan.

Untuk upaya lain, katanya, dilakukan juga pengeboran air bawah tanah untuk mencari sumber air. Namun langkah tersebut belum membuahkan hasil karena kondisi kontur tanah.

Sementara itu, sesuai dengan catatan BPBD Karawang, terdapat sejumlah kecamatan yang rawan kekeringan pada musim kemarau. Di antaranya Kecamatan Tegalwaru, Ciampel, Telukjambe Timur serta Kecamatan Pangkalan.

Daerah yang dilanda kekeringan itu secara umum berada di wilayah selatan Karawang.

Baca juga: Mensos pasang instalasi air bersih cegah stunting di Aceh Utara 
 

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024