Indramayu, Jabar (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa ekosistem pangan nasional harus dibangun secara terintegrasi dan komprehensif mulai dari aspek hulu hingga hilir.

"Jadi, yang kita harus bangun bersama adalah ekosistem pangan terintegrasi hulu hingga hilir. Hari ini kita lihat dapat diwujudkan oleh AB2TI. Mulai dari benih, distribusi, petani, pengetahuan, lahan yang di-secured, hingga yang kita resmikan hari ini (pabrik penggilingan padi)," kata Arief dalam peresmian Rice Mill Plant (RMP) atau pabrik penggilingan padi di Indramayu, Jawa Barat, Selasa.

Dia menyebutkan bahwa saat ini kapasitas pabrik penggilingan padi tersebut baru diperkirakan mencapai 40 ton per hari. Namun dia memacu agar dapat meningkat 100, 200 hingga 300 ton per hari.

Arief mengajak Bupati Indramayu Nina Agustina agar berapa pun beras yang diproduksi oleh pabrik penggilingan Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) bisa masuk ke program pemerintah daerah, seperti beras ke ASN dengan begitu, terbentuk ekosistemnya hingga ke hilir.

Selain itu, Arief juga berharap keberadaan pabrik penggilingan padi AB2TI yang dibangun di Desa Kalensari, Kecamatan Widasari, Indramayu, dapat mendorong dan menguatkan sinergi antar pemangku kepentingan perberasan di daerah tersebut.

"Saya berharap Bulog jadi standby buyer sehingga membeli beras, jangan sampai harga GKP-nya (gabah kering panen) di bawah Rp6.000 per kilogram. Jadi AB2TI, silakan bangun dan Bulog jadi offtaker," ungkap Arief.

Ia juga mengaku mendukung apa yang dikerjakan penggiling padi menengah kecil agar bisa berkolaborasi dengan yang besar.

Menurutnya, kesejahteraan petani dapat dilihat pada pergerakan indeks Nilai Tukar Petani (NTP), terutama Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTTP).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Arief, pada Oktober 2022, NTPP tercatat mulai bangkit melampaui angka 100 untuk pertama kalinya.

Kala itu, NTPP ditetapkan di 100,41 dan semakin bertumbuh selama tahun 2023. Indeks rerata NTTP setahun penuh selama 2023 ada di 107,63 dengan capaian indeks tertinggi pada Oktober 2023 di 114,55. Terkini, NTPP masih berada lebih dari 100, yakni pada Mei 2024 berada di 104,63.

"Kalau dilihat kenapa dalam 1-2 tahun terakhir ini kita bisa menjaga harga tingkat petani, ini karena meski ada importasi, itu dilakukan terukur. Sampai hari ini, NTP masih di atas 100. Dulu pernah 95, itu artinya apa yang dikeluarkan dengan apa yang diterima petani, tidak seimbang," beber Arief.

Lebih lanjut, Arief mengungkapkan bahwa stok pangan yang cukup menjadi prioritas utama dalam menjaga stabilitas pangan.

Menurutnya, stok ideal beras yang dikelola pemerintah melalui Perum Bulog perlu ada sampai 3 juta ton. Hal itu sesuai perintah langsung dari Presiden Joko Widodo. Sedangkan saat ini, stok beras di gurang Bulog mencapai 1,7 juta ton.

"Ada atau tidak ada El Nino, La Nina atau lainnya, Bapak Presiden Joko Widodo perintahkan Badan Pangan Nasional, bahwa negara harus punya stok pangan yang kuat. Stok ideal yang semestinya dimiliki oleh Bulog minimal 3 juta ton," papar Arief.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (kedua kanan), Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki (kedua kiri), Bupati Indramayu Nina Agustina (tengah), Ketua Umum AB2TI Dwi Andreas Santosa (kanan), Dandim 0616 Indramayu Letkol Inf. Yanuar Setyaga, dalam peresmian Rice Mill Plant (RMP) atau pabrik penggilingan padi di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024). ANTARA/Harianto

Di tempat yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan bahwa membangun ekosistem pangan yang kuat membutuhkan petani yang terkonsolidasi melalui korporatisasi.

"Saya punya piloting model bisnis korporatisasi petani dan kami punya pembiayaannya asal terhubung ke offtaker. Kita tidak bisa lagi bertani sendiri-sendiri, ini harus kolektif. Jadi kita bangun korporatisasi," kata Teten.

Ia menekankan pentingnya bergabung dalam satu koperasi skala ekonomi. Tidak cukup pendekatan input diberikan seperti pupuk, benih, alsintan dan lain sebagainya. Namun, perlu dipikirkan bagaimana organisasi dan cara memproduksinya.

Ketua Umum AB2TI Dwi Andreas Santosa mengatakan, RMP yang dibangun ini merupakan 100 persen milik petani kecil yang terhimpun di bawah koperasi AB2TI.

"Mimpi kami adalah mewujudkan petani berdaulat mandiri dan sejahtera. Kami bertekad petani harus kuat. Kami bentuk RMP, petani memiliki pabrik beras modern dengan alat yang terbaik. Dan satu atau dua tahun ke depan akan direplikasi di berbagai daerah," katanya.

Bupati Indramayu Nina Agustina berharap dengan terbangunnya RMP AB2TI, bisa memberikan kepada masyarakat dan juga adanya sinergi dengan Perum Bulog setempat dalam penyediaan stok cadangan pangan pemerintah.

"Agar dapat mendukung penguatan Cadangan Beras Pemerintah, sehingga tercipta stabilisasi harga baik di tingkat produsen dan konsumen," katanya.


Baca juga: Mentan panen bawang merah di Bekasi perkuat ketahanan pangan
Baca juga: Bapanas pastikan stok pangan aman jelang Idul Adha 2024
Baca juga: Mentan laporkan hal-hal terkait pangan nasional kepada Presiden Jokowi


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2024