Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan ketersediaan maupun harga pangan aman dan stabil menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 2024.

"Sebagaimana laporan dari para mitra pelaku usaha pangan, kondisi ketersediaan pangan pokok strategis menjelang Idul Adha bisa kami dipastikan aman dan harga relatif stabil," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Ketut, menyampaikan ketersediaan dan harga pangan diproyeksikan aman dan stabil, salah satunya akibat penurunan permintaan pasar yang bertepatan dengan tahun ajaran baru anak sekolah. Meski begitu, dia tidak merinci stok
sejumlah pangan dan harga-harga saat ini.

Baca juga: Bapanas tegaskan ketahanan pangan harus dibangun secara terintegrasi

Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah menggelar Rapat Koordinasi HBKN Idul Adha 2024 yang dihadiri seluruh pemangku kepentingan secara daring pada Selasa (11/6). Rapat tersebut untuk memastikan ketersediaan dan harga pangan tetap aman dan stabil.

Bapanas juga memastikan terus mengupayakan berbagai aksi intervensi seperti stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), fasilitasi distribusi pangan (FDP), mendorong kerja sama antar daerah (KAD), dan mengadakan gerakan pangan murah (GPM) untuk menjaga disparitas harga di masyarakat untuk menjaga laju inflasi nasional.

Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang ada di Perum Bulog dan ID FOOD, lanjut Ketut, akan dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan daerah-daerah yang minim ketersediaan produksi dan tergantung pasokan dari luar seperti Kalimantan Utara, Maluku, serta wilayah Papua.

"Jadi sebagaimana arahan Kepala Bapanas Bapak Arief Prasetyo Adi agar semua pihak melaporkan apabila terdapat kekurangan stok bahan pangan, sehingga bisa segera dipasok oleh BUMN Pangan," tambah Ketut.

Dia menerangkan, dari hasil Rakor diketahui ketersediaan hewan kurban cukup, baik sapi, kerbau, atau kambing untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,  harga juga cenderung  stabil seperti tahun 2023. Namun, dia tidak menyebut secara rinci jumlah hewan kurban.

Masyarakat cenderung membeli hewan kurban berbobot atau berharga  rendah mengingat ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi.

Baca juga: Bapanas pastikan stok pangan aman jelang Idul Adha 2024

Ketut juga mengatakan untuk meminimalisir penyebaran penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan paru-paru, pemerintah mengimbau masyarakat mematuhi segala aturan yang ada dengan tidak mencampurkan hewan sehat dengan yang terpapar.

"Hewan yang dikirim melintas antarwilayah juga harus diverifikasi Badan Karantina Indonesia dan dipastikan aman dari penyakit," jelas Ketut.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono menambahkan bahwa untuk komoditas pangan lain seperti jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, daging ayam, telur ayam, gula, dan minyak goreng dipastikan stoknya cukup dan harganya stabil. Tetapi ia juga tidak merinci jumlah stok begitupun harga-harga pangan saat ini.

"Harga pangan di produsen dan pedagang relatif seimbang sehingga masyarakat bisa mendapatkan pangan dengan harga yang wajar," kata Maino.

Dia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk menjaga harga yang wajar di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen antara lain dengan menyesuaikan harga di hulu dan hilir.

Khusus untuk komoditas beras dan bawang putih, stoknya dipastikan cukup meskipun harganya diperkirakan masih tinggi.

Beras yang sudah melewati musim panen sebarannya belum merata di masyarakat. Sementara bawang putih stoknya masih terbatas karena ada keterlambatan importasi.

"Dari izin impor bawang putih yang telah diberikan, realisasinya memang masih rendah sekitar 50 persen. Selain itu, harga di luar masih cukup tinggi dan kualitasnya tidak cukup baik. Kita harap kondisi ini bisa cepat membaik sehingga harga bisa segera normal dan pasokan bisa mencukupi kebutuhan nasional," imbuh Maino.

Baca juga: Mentan panen bawang merah di Bekasi perkuat ketahanan pangan

Satgas Pangan Polri yang diwakili Kombes Hermawan mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh jajaran kepolisian di seluruh daerah untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan pada momentum Idul Adha.

Satgas Pangan akan memastikan tidak ada permainan harga yang dilakukan oleh para spekulan untuk meraup keuntungan berlebih.

"Upaya preventif dan represif yang kami lakukan ialah untuk memastikan kualitas dan distribusi pangan sesuai dengan ketentuan yang ada. Modus-modus penyelewengan telah kami polakan untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan sehingga kita semua sama-sama nyaman dalam menyambut hari raya," ujar Hermawan.

Di sisi lain, kondisi yang perlu diantisipasi ialah memasuki  kemarau di Juli 2024 yang akan diikuti dengan kemungkinan meningkatnya permintaan pasar karena banyaknya hajatan di masyarakat, termasuk untuk komoditas telur, diperkirakan justru harganya akan naik setelah  Idul Adha 2024.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, ketersediaan pasokan hewan kurban di seluruh Indonesia untuk Idul Adha 2024 dalam kondisi  surplus 88 ribu ekor sehingga dipastikan aman dan mencukupi.

“Berdasarkan data Direktortar Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), secara nasional, kebutuhan hewan kurban berada pada angka 1,97 juta ekor, dengan ketersediaannya yang mencapai 2,06 juta ekor, maka ketersediaan hewan kurban tahun ini berpotensi surplus hingga 88 ribu ekor,” kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Kamis (6/6).

Baca juga: Mentan pastikan stok pangan aman jelang Idul Adha

Berdasarkan data tersebut, Mentan Amran memastikan jumlah ketersediaan hewan kurban baik sapi, kerbau, kambing maupun domba untuk memenuhi kebutuhan nasional sangat mencukupi bahkan surplus.

“Persiapan kurban Insya Allah aman, cukup sampai kita Idul Adha nanti, saya sudah terima laporannya, dan aman, jumlahnya sangat cukup," kata Amran.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024