Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian bersama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar kompetisi perajin anyaman dalam program Asta Kriya Nusantara yang bertujuan mendorong kemampuan dan keterampilan pelaku industri kecil menengah (IKM) di sektor kerajinan.
 
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Rabu, mengatakan, pendaftaran kompetisi ini dibuka pada 11 Juni hingga 1 Juli 2024.

Para peserta terdaftar akan diseleksi melalui penjurian tahap awal untuk mencari 30 finalis terpilih, serta akan dikurasi kembali hingga menghasilkan 10 finalis.
 
"Dewan Juri dari kalangan desainer, akademisi, dan pelaku bisnis akan menilai keunikan ide dan gagasan produk, kreativitas secara keseluruhan, kualitas teknis, sentuhan kearifan lokal dan tingkat keramahan lingkungan, serta daya jual produk," kata dia.
   
Ia menjelaskan kompetisi ini terbuka untuk para perajin dan masyarakat umum, termasuk pelaku industri binaan kementerian/lembaga, serta Dekranasda provinsi yang memiliki syarat material produk yang diajukan harus terbuat dari serat alam dengan teknik anyaman, serta bisa diproduksi massal.
 
“Rancangan produk belum pernah dipublikasikan, dapat diproduksi massal, dan memiliki potensi pasar,” ujar Reni.

Baca juga: Kemenperin-Dekranas dorong produk fesyen dan kriya berdaya saing dunia
 
Wakil Ketua Harian I Dekranas Loemongga Agus Gumiwang menyampaikan kompetisi Asta Kriya Nusantara merupakan komitmen bersama antara Dekranas dan Kemenperin untuk meningkatkan dan memajukan kreativitas, daya cipta budaya, serta keterampilan para perajin di Tanah Air.
 
Ia menilai ajang tersebut turut memberikan kesempatan bagi para pelaku industri kerajinan untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya bangsa kepada beragam generasi.
 
"Ajang ini bertujuan mendorong lebih banyak perajin, atau regenerasi perajin yang inovatif dan kreatif, serta sekaligus sebagai bentuk kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” katanya.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024