Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat menyatakan bahwa hewan kurban di 71 lokasi penampungan dan jual-beli hewan kurban bebas dari penyakit.
 
"Tadi sudah kita pantau, berdasarkan pemantauan tim Suku Dinas KPKP beberapa waktu terakhir, tidak ditemukan hewan yang berpenyakit berbahaya," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting di lokasi penampungan hewan kurban di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu.
 
Menurut perhitungan sementara, jumlah hewan kurban di 71 lokasi penampungan dan jual-beli hewan kurban yang mengantongi izin Pemerintah Kota Jakarta Pusat mencapai 3.342 ekor. Angka ini terdiri dari 781 ekor sapi, 2.411 ekor kambing dan 150 ekor domba.
 
Khusus lokasi penampungan di Jalan Angkasa, Kemayoran, jumlah sapi, kambing dan domba diperkirakan mencapai 800 ekor. Selain itu, Bakwan memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat tidak dapat memastikan kesehatan hewan kurban di luar lokasi yang mereka pantau.
 
Karena itu, masyarakat diimbau agar membeli hewan kurban di tempat penampungan resmi yang telah mengantongi izin pemerintah.
 
"Kita di Jakarta Pusat ada 71 titik yang kita pantau. Harapan kita tidak ada titik yang di luar kendali kita," ujar Bakwan.

Baca juga: Jaktim imbau panitia tak sembarangan buang limbah hewan kurban
Baca juga: DLH minta limbah kurban ditangani dengan prinsip ramah lingkungan
 
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting di lokasi penampungan hewan kurban di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2024). (ANTARA/Siti Nurhaliza)
Berdasarkan hasil pemantauan, kata Bakwan, lapak jual-beli hewan ini dalam kondisi baik dan dilengkapi lampu serta air. Hanya saja kebersihan lokasi masih perlu ditingkatkan, khususnya saat hujan turun agar lokasi tidak becek dan berlumpur.
 
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Pusat, Penty Yunesi Pudyastuti mengatakan, lokasi penampungan hewan kurban di 71 titik ini bukanlah tempat permanen untuk penjualan hewan kurban.
 
"Iya sementara, karena kita ga tau kan nanti akan datang lagi, biasanya pas mepet-mepet Hari Idul Adha banyak yang tiba," kata Penty.
 
Penty menjelaskan, pemeriksaan kesehatan hewan kurban mencakup usia hewan kurban, kesehatan gigi dan pengecekan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), flu, antraks dan penyakit lainnya.
 
"Umur hewannya kalau dari syariat Islam cukup umur, dari gigi susu, kemudian dari kesehatan hewan bahwa ada dari berjalan ke sini lalu ke yang lain," katanya.

Pihaknya memastikan tidak ada penyakit yang berbahaya. "InyaAllah kita pastikan tidak ada," kata Penty.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024