Jakarta (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta menyatakan Jakarta Utara memiliki potensi untuk mengurangi angka pengangguran karena jumlah perusahaan banyak di wilayah tersebut.

"Jakarta Utara berbeda dengan wilayah lain karena banyak perusahaan pergudangan, industri hingga pelabuhan, tentunya banyak posisi untuk para pencari kerja," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Jakarta Hari Nugroho saat pembukaan Bursa Kerja (Job Fair) Jakarta Utara di Jakarta, Rabu.

Dia berharap Bursa Kerja Jakarta Utara (Jakut) tahap satu 2024 dapat dimanfaatkan bagi pencari kerja khususnya di Jakarta Utara sehingga bisa menuntaskan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran.

Baca juga: DKI targetkan pelajar miliki kemampuan untuk hadapi dunia kerja

Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim meminta pemberi kerja atau perusahaan di Jakarta Utara agar memanfaatkan dan mengoptimalkan kegiatan ini sebagai upaya penyerapan tenaga kerja dengan lowongan yang ada.

"Ini momentum yang tepat untuk mulai bangkit bersama dalam mengurangi tingkat pengangguran di Jakarta Utara," kata dia.

Dia berharap agar pencari kerja bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bakat, minat dan kompetensinya.

"Masyarakat maupun pencari kerja juga bisa memanfaatkan pelatihan kerja yang sudah difasilitasi pemerintah melalui Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Utara," katanya.

Baca juga: Jakut gandeng 40 perusahaan untuk serap ribuan tenaga kerja

Sebelumnya, BPS Jakarta Utara mencatat tingkat pengangguran terbuka di Jakarta Utara pada 2022 mencapai 8,04 persen.

Jumlah ini berada di atas angka tingkat pengangguran terbuka DKI Jakarta pada tahun 2022, yakni 7,18 persen.

Jika dibandingkan dengan 2021, tingkat pengangguran di Jakarta Utara mengalami penurunan karena berada di angka 9,84 persen.

Sementara pada tahun 2020 tingkat pengangguran terbuka di Jakarta Utara berada di angka 11,79 persen atau lebih tinggi dibanding tahun 2021.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024