Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Pos Indonesia atau PosIND Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, transformasi dan inovasi menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan industri logistik di Indonesia.

Menurut Faizal, setidaknya ada enam faktor yang diperlukan untuk mewujudkan proses transformasi yakni adaptability (adaptif), cost leadership (meminimalkan pengeluaran), customer satisfaction (kepuasan pelanggan), competitiveness (daya saing), employee satisfaction (kepuasan kerja) dan productivity (produktivitas).

"Jadi transformasi dan inovasi itu saya ukur dengan enam key success factor sehingga dari bulan ke bulan saya memperbaikinya," ujar Faizal di Jakarta, Rabu.

Faizal menjelaskan, faktor adaptasi diukur berdasarkan seberapa baik layanan PosIND disukai masyarakat sehingga meningkatkan volume layanan.

Dari sisi meminimalkan pengeluaran, dilihat berdasarkan seberapa besar perubahan yang dilakukan dapat mengurangi biaya tetap atau fixed cost.

Pada kepuasan pelanggan, parameter yang digunakan adalah seberapa puas pelanggan menikmati layanan PosIND.

"Untuk competitiveness, apakah market share-nya meningkat setelah produknya diperbarui, layanannya diperbaiki, apakah volume penjualannya naik," kata Faizal.

Lebih lanjut, faktor kepuasan kerja juga menjadi prioritas dalam bertranformasi. Faizal menyampaikan, karyawan yang dapat memberikan pelayanan dengan baik, akan membuat pelanggan merasa puas.

Dari sisi produktivitas, Faizal memastikan agar perusahaan dapat bekerja dengan efisien dan efektif.

Sementara itu, Faizal juga berbagi pengalaman saat mendapat tantangan untuk memimpin perusahaan plat merah yang sedang mengalami krisis eksternal dan internal, yang terangkum dalam buku "Thriving on Turbulence: Agile Leadership untuk Sukses Melewati Disrupsi".

Dari sisi eksternal, industri sedang dihantam pandemi COVID-19, sedangkan di internal perusahaan, PosIND mengalami permasalahan yang kompleks.

Ada tiga hal yang Ia soroti sebagai faktor-faktor yang jadi penyebab merosotnya performa PosIND. Pertama, performansi finansial, di mana perusahaan tersebut mengalami pelemahan finansial.

Kedua adalah performansi bisnis karena kalah saing dengan kompetitor, khususnya di bidang jasa kurir dan logistik. Banyak konsumen yang merasa tidak puas dengan pelayanannya sehingga menyebabkan market share menurun.

Selain itu, PosIND juga mengalami masalah kedisiplinan, di mana para karyawan acuh tidak acuh pada aturan jam kerja.

Faizal pun fokus untuk melakukan tranformasi bisnis di semua bidang PosIND, di antaranya digitalisasi dan perbaikan layanan.

Baca juga: Pos Indonesia investasi besar untuk robotik sebagai upaya efisiensi
Baca juga: Pos Indonesia musnahkan prangko-benda filateli sebanyak 22,1 juta buah
Baca juga: Direktur Utama Pos Indonesia bedah isi buku "Thriving on Turbulence"

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024