Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) memfasilitasi 2.300 wirausaha inovatif dari 33 provinsi di Indonesia untuk mengembangkan bisnis mereka melalui Program Entrepreneur Development (Entredev) 2024.

Dalam pembukaan Entredev 2024 di Bali, Jumat, Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah dalam keterangan resminya mengatakan program ini memfasilitasi para pelaku usaha agar memiliki tata kelola bisnis yang baik sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan pengembangan usahanya secara lebih cepat.

Program ini juga diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan kewirausahaan di Indonesia dan mencapai rasio wirausaha nasional minimal empat persen.

Entredev 2024 fokus pada empat sektor prioritas, yaitu kesehatan, kecantikan, dan kebugaran yang diikuti 800 peserta; agrikultur (1.000 peserta); dan teknologi (500 peserta).

Melalui program ini, para peserta akan mendapatkan pendampingan dari para profesional untuk mempraktikkan tata kelola bisnis wirausaha melalui kegiatan konsultasi bisnis dan pendampingan usaha.

KemenKopUKM telah menetapkan para peserta Entredev 2024. Penetapan ini dilakukan berdasarkan hasil asesmen dengan proses penyaringan yang ketat, yang berfokus pada kinerja bisnis dan penguasaan dasar praktik bisnis.

Baca juga: KemenKopUKM serap Rp400 miliar dari total anggaran 2024

Baca juga: KemenKopUKM dorong XBeauty Female Daily jadi agregator UMKM kecantikan


Sebelumnya, Kemenkop UKM telah menggelar sosialisasi dan open call program Entredev 2024 pada 6 Februari hingga 22 Maret 2024. Sosialisasi ini menarik minat lebih dari 4.000 wirausaha dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Tahapan Entredev 2024 meliputi pendampingan permasalahan bisnis, menyusun strategis dan rencana bisnis untuk mencapai target jangka pendek, bertemu dengan para pemangku kepentingan, dan kolaborasi antara peserta untuk membantu akselerasi usaha wirausaha.

"Entredev tahun ini memasuki tahun ketiga. Dari hasil evaluasi dan pengembangan Entredev 2023, kebaruan tahun ini adalah para pemangku kepentingan telah dilibatkan sejak tahap pencapaian target jangka pendek, diharapkan kebutuhan para peserta teridentifikasi lebih awal," kata Siti Azizah.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan UKM dan Koperasi Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Mahatmi Parwitasari Saronto menambahkan, dalam jangka panjang pemerintah ingin meningkatkan rasio kewirausahaan ke level 8 persen pada 2045.

Saat ini pencapaian rasio kewirausahaan nasional baru sekitar 3,04 persen.

Dia berharap Entredev 2024 ini bisa menjadi salah satu wujud kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mendorong peningkatan jumlah wirausaha nasional yang tangguh.

Ia juga mendukung pengembangan kewirausahaan pada sektor kesehatan, kecantikan, dan kebugaran, agrikultur, dan teknologi yang diusung di dalam program Entredev 2024 ini.

Mahatmi menyebut sektor-sektor tersebut sangat relevan dengan target pembangunan yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025—2045. Dia menilai perlu dukungan dari semua pihak agar seluruh sektor ini dapat berkembang dengan baik.

"Khususnya di sektor pertanian di mana pada tahun 2045 produktivitas pertanian harus naik lima kali lipat dibandingkan 2022 karena kita ingin jadi negara maju sehingga harus ditingkatkan produktivitasnya,” kata Mahatmi.

Baca juga: KemenKopUKM perkuat laporan keuangan koperasi agar sesuai standard

Baca juga: KemenKopUKM lakukan pendampingan untuk pelaku usaha mikro mandiri


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024