Beijing (ANTARA) - Perdana Menteri China Li Qiang berharap Australia tetap melanjutkan kebijakan untuk menjadi rumah yang nyaman bagi panda raksasa asal Tiongkok.

"China siap melanjutkan penelitian kerja sama dengan Australia mengenai konservasi panda raksasa, dan berharap Australia akan terus menjadi rumah yang ramah bagi panda raksasa," kata PM Li dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Beijing, Senin.

PM Li menyampaikan hal tersebut Di Paviliun Panda di Kebun Binatang Adelaide, Australia, saat melakukan kunjungan kerja sejak Sabtu (15/6) yang salah satu agendanya adalah meninjau penelitian kerja sama antara China dan Australia tentang konservasi panda raksasa di Kebun Binatang Adelaide.

Kebun Binatang Adelaide merupakan satu-satunya kebun binatang di Australia yang memelihara panda raksasa.

Dalam kunjungan tersebut PM Li mendengarkan laporan para ahli dari China dan Australia mengenai penelitian kerja sama mengenai konservasi panda raksasa antara kedua negara serta pembiakan dan perawatan panda raksasa di Australia.

"Satu-satunya sepasang panda raksasa di belahan bumi selatan, Wang Wang dan Fu Ni, kini tinggal di Kebun Binatang Adelaide. Saya senang melihat meski jauh dari tanah air, Wang Wang dan Fu Ni dirawat dengan baik dan menetap untuk hidup bahagia di Australia," ungkap PM Li.

Wang Wang dan Fu Ni disebut telah menjadi utusan persahabatan antara China dan Australia, serta simbol persahabatan mendalam kedua bangsa.

"Kisah ini memberi tahu kita bahwa selama kedua belah pihak berkomitmen untuk menjaga hubungan kerja sama China-Australia dengan baik, mereka dapat mengatasi jarak yang sangat jauh dari Samudera Pasifik dan perbedaan apa pun di antara kita untuk mencapai kemajuan bersama dan hasil yang saling menguntungkan," tambah PM Li.

PM Li juga mengatakan bahwa pemerintah China telah mengambil sejumlah langkah selama bertahun-tahun untuk melestarikan panda raksasa dan mencapai kemajuan luar biasa dalam kontribusi positif terhadap upaya global untuk melindungi keanekaragaman hayati dan hewan yang terancam punah.

Saat kunjungan, siswa sekolah dasar setempat turut menyanyikan lagu bertema panda untuk PM Li dalam bahasa Mandarin dan ia sempat berbincang dengan anak-anak.

PM Li mengungkapkan anak-anak dipersilakan mengunjungi China, melihat tempat kelahiran dan habitat panda raksasa, menikmati pemandangan indah dan budaya China serta menjadikan diri mereka sebagai utusan kecil persahabatan antara China dan Australia.

Gubernur Australia Selatan Frances Adamson, PM Australia Selatan Peter Malinauskas, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dan Menteri Perdagangan dan Pariwisata Don Farrell ikut mendampingi PM Li selama berkeliling kebun binatang.

Kebun Binatang Adelaide menjadi rumah bagi Wang Wang dan Fu Ni sejak 2009 ketika mereka dipinjamkan sebagai bagian dari "diplomasi panda".

China awalnya meminjamkan mereka selama 10 tahun tetapi kesepakatan dicapai untuk memperpanjang pinjaman selama lima tahun berikutnya, yang berakhir pada November 2024.

Namun, kedua panda itu belum menghasilkan keturunan hingga saat ini. Upaya Australia untuk membiakkan panda-panda ini, termasuk melalui inseminasi buatan, beberapa kali mengalami kegagalan.

Wang Wang dan Fu Ni sendiri menjadi salah satu daya tarik kebun binatang tersebut termasuk meningkatkan angka kunjungan sebanyak 150.000 orang pada tahun pertama kedatangan panda dan pasangan itu terus menjadi salah satu bagian paling populer di kebun binatang selama 15 tahun kemudian.

Saat ini diperkirakan terdapat 1.860 panda raksasa yang tersisa di alam liar, menurut kelompok lingkungan hidup WWF.

Baca juga: Hubungan China-Australia berkembang dengan komplementaritas ekonomi
Baca juga: PM China tiba di Australia untuk kunjungan resmi

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2024