Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup meningkat di tengah menurunnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).
 
Pada akhir perdagangan Rabu, rupiah menguat 47 poin atau 0,29 persen menjadi Rp16.365 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada Jumat (14/6) sebesar Rp16.412 per dolar AS.
 
"Rupiah menguat dipengaruhi oleh faktor eksternal menurunnya yield obligasi AS 10 tahun, optimisme penurunan bunga oleh The Fed di triwulan IV-2024 sementara pelaku pasar masih menunggu data-data ekonomi AS yang akan rilis minggu ini," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
 
Rully menuturkan imbal hasil (yield) obligasi AS 10 tahun menjadi 4,22 persen.
 
Dari domestik hari ini, Bank Indonesia (BI) memulai rapat dewan gubernur (RDG) dan akan mengumumkan hasil rapat pada Kamis (20/6). Terkait hasil RDG, BI diperkirakan akan tetap menahan suku bunga BI-Rate di 6,25 persen.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu naik ke level Rp16.368 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.374 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah menguat seiring pasar tunggu rilis neraca perdagangan domestik
Baca juga: Rupiah Rabu pagi naik 25 poin menjadi Rp16.387 per dolar AS
Baca juga: Ketua Banggar: Perlu adanya penguatan sinergi untuk jaga rupiah

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024