Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup meningkat, setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen pada hari ini.

Pada akhir perdagangan Rabu, kurs rupiah menguat 65 poin atau 0,40 persen menjadi Rp16.155 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.220 per dolar AS.

"Kenaikan suku bunga yang dilakukan BI pada hari ini merupakan langkah yang tepat karena saat ini rupiah sedang dalam titik terlemahnya sejak tahun 2020," kata Analis Finex Brahmantya Himawan kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Brahmantya menuturkan peningkatan BI-Rate didasari atas sentimen penundaan penurunan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) oleh bank sentral Amerika Serikat atau The Fed dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

"Sebelum itu terjadi dampak-dampak dari luar yaitu dampak geopolitik dan suku bunga dijeda, terlebih dahulu Indonesia untuk menstabilkannya harus menaikkan suku bunga agar orang-orang juga lebih sadar," tuturnya.

Penguatan rupiah juga didukung oleh pengukuhan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa tidak ada kecurangan dalam pemilihan presiden (piplres) 2024. Pelaku pasar memandang presiden dan wakil presiden RI yang terpilih dalam Pemilihan Umum 2024 mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dari Presiden RI Joko Widodo.

Di samping itu, penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, yakni beberapa rilisan angka Purchasing Managers Index (PMI) Jasa dan Manufaktur.

PMI Jasa turun menjadi 50,9 pada April 2024 dari angka periode sebelumnya sebesar 52,1. Sementara PMI manufaktur turun menjadi 49,9 pada April 2024 dari 51,9 pada angka periode sebelumnya, lebih lemah dari perkiraan sebesar 52. Penurunan PMI manufaktur mengindikasikan permintaan konsumen sedang melemah.

PMI Jasa melemah menjadi 50,9, dibandingkan sebelumnya 51,7, lebih buruk dari perkiraan 52. Data yang suram membebani dolar AS.

Selain itu, potensi de-eskalasi perang Israel dan Iran memberi angin segar sehingga permintaan akan safe haven mata uang yaitu dolar AS menurun. Oleh karenanya, aspek penguatan dolar AS dari sisi geopolitik yang memanas telah berkurang.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu naik ke level Rp16.161 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.244 per dolar AS.

Baca juga: BI naikkan BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen
Baca juga: Koordinasi komprehensif BI-pemerintah penting stabilkan kurs rupiah
Baca juga: BCA tinjau kondisi internal terlebih dulu jika BI naikkan suku bunga

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2024