Tokyo (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menggelar pemeran dan seminar yang bertajuk “Batanghari River in History Civilization” di KBRI Tokyo pada 17-23 Juni 2024.

Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi dalam keterangannya di Tokyo, Kamis mengatakan Batanghari memainkan peran penting dalam mendorong pertukaran budaya dan memperkaya tradisi seni Indonesia dalam sejarah hubungan Indonesia dengan dunia luar.

“Batanghari yang secara geografis terletak di Jambi, telah menjadi saluran pertukaran budaya dan usaha manusia, mulai dari jaringan perdagangan kuno hingga ekspresi seni modern. Batanghari juga berperan penting dalam sejarah hubungan Indonesia dengan dunia luar," katanya.

Dia menambahkan daerah sekitar Sungai Batanghari juga merupakan titik lebur (melting pot) bagi banyak agama di Indonesia seperti Hindu, Budha, Islam, dan kepercayaan lokal lainnya.

Kegiatan tersebut merupakan kerja sama KBRI Tokyo dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Serumpun Bumi Melayu.

“KBRI Tokyo senantiasa mempromosikan ragam budaya Nusantara dalam berbagai kesempatan sebagai bagian dari diplomasi Indonesia. Upaya ini terus kami lakukan agar kekayaan ragam budaya Indonesia terus melekat dalam ingatan warga Jepang dan dunia,” katanya.

Heri berharap pameran tersebut akan menginspirasi banyak orang, termasuk orang Jepang, untuk mengunjungi Indonesia, termasuk daerah Batanghari.

Perwakilan Serumpun Bumi Melayu Sativa Sutan Aswar menyampaikan bahwa Batanghari merupakan salah satu pusat peradaban di Indonesia yang banyak menerima dan memberikan pengaruh bagi budaya lainnya.

Dia menambahkan salah satunya adalah kain atau wastra di sekitar Batanghari yang banyak dipengaruhi oleh budaya China dan Asia Tenggara melalui rute maritim dan perdagangan rempah.

Pameran ini menampilkan berbagai kerajinan Batanghari di antaranya piring-piring porselen, wastra tradisional dan baju kurung dari bahan sutera, serta makanan khas Batanghari di antaranya kue gandus.

Selain itu juga ditampilkan barang-barang peninggalan yang ditemukan dari area penggalian pembangunan jalur MRT di Jakarta.

Selain pameran, KBRI Tokyo juga menggelar sejumlah seminar terkait budaya dan sejarah Batanghari pada 18 – 21 Juni 2024, yang dibawakan oleh Junus Satrio Atmojo dengan topik “The Maritime Route and Spice Trade pada 18 Juni 2024”; Sativa Sutan Aswar dengan topik “The Impact of Spices in Culture pada 19 Juni 2024”, Ryuto Shimada dan Bondan Kanumoyoso dengan topik “Indonesia’s Relationship with Japan during the VOC period pada 20 Juni 2024”.

Kemudian, seminar yang dibawakan oleh Josaphat Tetuko dengan topik “Detection of Archaeological Structures using Microwave Remote Sensing pada 21 Juni 2024” dan Yusmaini Eriawati dan RR Chairunis Arni dengan topik “Ceramic Finding in MRT Lanes and their Excavation” pada 22 Juni 2024.

Pembukaan pameran tersebut juga turut dihadiri oleh Duta Besar Mesir untuk Jepang dan perwakilan diplomatik dari Amerika Serikat, China, Filipina, dan Laos.

Baca juga: Pameran Karya Kreatif Indonesia hadir perdana di Tokyo
Baca juga: Lewat bunga, Dubes yakini hubungan diplomatik dengan Jepang kian kokoh
Baca juga: Sekolah Vokasi IPB teken kerja sama dengan institusi Jepang


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2024