Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan Inflasi menurun dan tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Mei 2024 tercatat 2,84 persen secara year on year (yoy), lebih rendah dari inflasi pada April 2024 yang sebesar 3 persen (yoy).

"Perkembangan ini dipengaruhi oleh inflasi inti dan inflasi administered prices (AP) yang rendah masing-masing sebesar 1,93 persen (yoy) dan 1,52 persen (yoy)," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Juni 2024 di Jakarta, Kamis.

Baca juga: BI tahan BI-Rate 6,25 persen jaga inflasi tetap dalam sasaran

Sementara itu, inflasi volatile food (VF) menurun dari 9,63 persen (yoy) menjadi sebesar 8,14 persen (yoy) sejalan dengan meningkatnya produksi komoditas pangan dipengaruhi masih berlangsungnya musim panen, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi oleh BI dan pemerintah pusat dan daerah.

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi IHK 2024 tetap terkendali dalam sasarannya," ujar Perry.

Inflasi inti diprakirakan terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas perekonomian yang masih besar, dan dapat merespons permintaan domestik, imported inflation yang terkendali sejalan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah BI, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi.

Baca juga: Mendagri harap pemda kerja sama dengan produsen pangan tekan inflasi

Inflasi VF diprakirakan menurun didukung oleh sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan moneter pro-stability dan meningkatkan sinergi kebijakan dengan pemerintah pusat-daerah sehingga inflasi tahun 2024 dan 2025 terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024