Kupang (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut masih terjadi suplai magma ke permukaan pada aktivitas kegempaan Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Warna air danau kawah, sebaran belerang yang intensif dan fluktuasi kegempaan mengindikasikan masih terjadinya suplai magma ke permukaan," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu, Irwan Ka Uman ketika dihubungi dari Kupang, Kamis.

Ia menjelaskan hasil pengamatan instrumental selama periode 1-15 Juni 2024 menunjukkan kegempaan didominasi oleh gempa vulkanik dalam sebanyak 17 kali.

Gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal, dan tektonik lokal, kata dia, mengalami penurunan, sedangkan gempa terasa meningkat dibanding sebelumnya.

Selanjutnya dari pengamatan visual mengindikasikan terjadinya pelarutan batuan pada kawah I dan naiknya fluida magmatik ke permukaan yang ditunjukkan dari sebaran belerang di permukaan danau kawah.

Selain itu sebaran endapan belerang di permukaan air danau kawah II menunjukkan aktivitas sistem magmatik-hidrotermal yang ada di bawahnya.

"Potensi ancaman bahaya Gunung Kelimutu saat ini masih erupsi freatik dan magmatik," ucapnya.

Baca juga: Badan Geologi rekam perubahan warna danau Kawah I Gunung Kelimutu

Irwan menerangkan erupsi freatik adalah erupsi atau letusan yang terjadi ketika magma memanaskan air tanah atau air permukaan yang menyebabkan penguapan air yang hampir seketika menjadi uap, menghasilkan ledakan uap, air, abu, batu, dan bom vulkanik.

Sedangkan erupsi atau letusan magmatik merupakan salah satu jenis aktivitas vulkanik yang terjadi ketika magma dari dalam bumi naik mendekati permukaan dan keluar melalui gunung berapi.

Dengan potensi ancaman bahaya itu, Irwan mengatakan tingkat aktivitas Gunung Kelimutu masih pada Level II atau Waspada.

Untuk itu, Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat atau pengunjung di sekitar Gunung Kelimutu agar tidak berada di sekitar area kawah dalam radius 250 meter dari tepi kawah.

"Karena erupsi freatik dan magmatik dapat menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter," katanya mengingatkan.

Gunung Kelimutu merupakan gunung api tipe strato yang memiliki tiga danau kawah yakni kawah I (Tiwu Ata Polo), Kawah II (Tiwu Koofai Nuwamuri), dan Kawah III (Tiwu Ata Bupu).

Baca juga: Badan Geologi sebut ada perubahan signifikan pada Gunung Kelimutu
Baca juga: Balai TN Kelimutu wajibkan pengunjung gunakan masker saat kunjungan

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024