Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan proses penyusunan poin Perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU–FTA) rampung dalam waktu dekat.

"IUE-Eurasia juga hanya beberapa item lagi. Mudah-mudahan ini juga bisa diselesaikan dengan Bangladesh," kata Zulkifli usai menghadiri rapat internal IEAEU–FTA di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa sore.

Ia mengatakan surplus perdagangan Indonesia di bidang batu bara dan minyak kelapa sawit dengan Bangladesh mencapai 2 miliar dolar AS.

Dikatakan Zulkifli, salah satu poin yang sedang diselesaikan dalam IEAEU–FTA menyangkut non-batu bara dan minyak kelapa sawit, salah satunya rencana Bangladesh untuk mengekspor tekstil.

"Kita mengatakan, kalau batu bara dan minyak kelapa sawit itu kan tidak tergantikan. Jadi kalau kita mau hitung trade perdagangan antardua negara diukur di luar minyak kelapa sawit dan batu bara. Jadi ini masih belum selesai," katanya.

Baca juga: Mendag sebut pasar sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi rakyat

Baca juga: Mendag lepas ekspor delapan kontainer baja lapis ke tiga negara


Dilansir dari laman Kementerian Perdagangan RI, Indonesia dan Eurasia telah menyelesaikan Putaran Pertama Perundingan IEAEU–FTA pada 3–5 April 2023 di Jakarta.

EAEU merupakan mitra dagang nontradisional Indonesia dengan total populasi sebesar 183 juta jiwa dan nilai produk domestik bruto mencapai 2,04 triliun dolar AS.

EAEU dapat menjadi hub produk-produk Indonesia di kawasan Asia Tengah dan Eropa Timur.

Perundingan IEAEU–FTA berperan penting sebagai pembuka jalan dan peluang bagi perdagangan yang lebih luas antara pelaku bisnis Indonesia dan EAEU.

Perundingan IEAEU-FTA diluncurkan secara resmi oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Eurasian Economic Commission Andrey Slepnev pada 5 Desember 2022.

Peluncuran ditandai dengan penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launch of the
Negotiation on Free Trade Agreement between the Eurasian Economic Union and the Republic of Indonesia secara daring.

Perundingan IEAEU–FTA mencakup 11 Kelompok Kerja (Working Group), yaitu perdagangan barang, perdagangan digital, ketentuan legal dan isu institusional, pengamanan perdagangan, ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, hambatan teknis perdagangan, pengamanan perdagangan, sanitasi dan fitosanitasi, serta hak kekayaan intelektual.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke EAEU pada 2022 adalah minyak sawit, kopra, perangkat televisi, bagian mesin, karet alam dan kopi.

Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari EAEU yaitu pupuk, produk setengah jadi besi baja bukan paduan, batu bara dan paduan fero.

Baca juga: Kemendag sebut kinerja ekspor Mei 2024 menguat di seluruh sektor

Baca juga: Mendag borong berbagai jenis produk UMKM Purwakarta di Galeri Menong

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024