Jakarta (ANTARA) - Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengantisipasi variasi pola permainan lawan hingga kondisi lapangan melalui latihan menjelang Olimpiade Paris 2024 yang akan bergulir kurang dari satu bulan lagi.

“Kondisi lapangan (di Paris), shuttlecock cukup lambat. Itu harus disiapkan dari sini. Saya sendiri cukup kesulitan dengan shuttlecock lambat… Kondisi anginnya waktu itu tidak ada (kendala), tapi bisa saja jadi beda karena Olimpiade (bergulir pada) summer (musim panas), sedangkan waktu French Open adalah ketika musim dingin,” jelas Gregoria dalam jumpa pers di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.

“Jadi, saya latihan di sini, juga berlatih untuk mengatasi pola-pola permainan yang akan dikeluarkan (lawan) di sana,” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, tunggal putri peringkat sembilan dunia itu mengatakan ia bersama mentor sekaligus legenda bulu tangkis Susi Susanti banyak melakukan sesi berbagi untuk menguatkan permainan serta mentalitas bertanding.

“Selama ini, Ci Susi selalu membantu dan mengikuti semua turnamen yang saya ikuti. Kami menjaga hubungan dengan makan bersama dan membahas pertandingan-pertandingan saya sebelumnya, dan memberikan saya banyak masukan,” ungkap Gregoria.

Selain itu, Gregoria juga mengaku mengurangi intensitasnya di media sosial demi menjaga fokus menjelang Olimpiade Paris 2024.

“Aku mengurangi untuk bermain media sosial, itu sudah aku lakukan sejak Indonesia Open kemarin. Masih ada beberapa hal yang harus aku lakukan karena pekerjaan, tapi aku beri jam tertentu dan tidak lebih dari dua jam,” ungkap dia.

Baca juga: Ricky pastikan kondisi atlet prima jelang Olimpiade Paris 2024

Di sisi lain, pelatih tunggal putri Indonesia Herli Djaenudin menambahkan, ada beberapa sorotan untuk Gregoria berdasarkan hasil yang diraih pebulu tangkis itu usai menyelesaikan tur Asia.

“Kami sekarang terus berkolaborasi dengan pelatih fisik untuk meningkatkan performa Gregoria lebih baik lagi, khususnya kemarin ada cedera yang cukup lama (pulih),” kata Herli.

“Sekarang kita fokus ke penguatan-penguatan yang lebih banyak untuk menambah kecepatan, ketahanan, dan performa, pun dengan mentalitas agar bisa tampil all out saat pertandingan,” ujarnya menambahkan.

Menurut Herli, kini hal terpenting bagi Gregoria adalah tampil konsisten di setiap pertandingan yang akan ia jalani.

“Walaupun (beberapa turnamen terakhir) belum bisa mencapai podium tertinggi, tapi Gregoria bisa pertahankan posisinya di ranking delapan besar Olimpiade agar drawing-nya tidak masuk di grup yang tidak diharapkan,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Fajar/Rian bersemangat jelang Olimpiade perdananya di Paris
Baca juga: AdHoc PBSI evaluasi penampilan atlet menjelang Olimpiade Paris


Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2024