Banda Aceh (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Aceh menyebutkan hingga saat ini telah membeli sebanyak 1.788 ton gabah hasil panen petani yang ada di provinsi ujung paling barat Indonesia itu dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan.

“Insya Allah kami akan terus menyerap hasil panen milik petani di Aceh dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan dan ketersediaan stok di gudang Bulog,” kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Aceh Saldi Aldryn, di Siron, Aceh Besar, Kamis.

Ia menyebutkan gabah yang dibeli untuk pengadaan dalam negeri hingga 25 Juni 2024 tersebut terdiri dari 300 ton gabah program Public Service Obligation (PSO), dan untuk komersial 1.488 ton gabah.

Kemudian untuk beras program PSO sebanyak 220 ton, sehingga setara beras 410 ton, dan untuk program komersial untuk beras 2.679 ton sehingga setara beras 3.624 ton.
Baca juga: Aceh diminta perkuat kerja sama antardaerah untuk jaga stok beras

Dia menyebutkan total pengadaan beras dalam negeri untuk program PSO dan komersial di Perum Bulog Wilayah Aceh yang telah terealisasi dengan total sebanyak 4.034 ton.

“Khusus untuk program PSO kami capaiannya belum signifikan, karena pembeliannya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah yakni beras Rp11.000 kilogram di gudang dan gabah kering giling (GKG) Rp7.400 per kg di gudang.

“Saat ini untuk pengadaan dalam negeri kami lebih mengintensifkan program komersial dalam ikut menjaga harga di tingkat petani dan konsumen tidak jatuh. Bulog tetap memperhatikan tingkat kesejahteraan petani,” katanya.

Ia menambahkan untuk persediaan beras yang ada di gudang Perum Bulog yang tersebar di seluruh Aceh sebanyak 36.315 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan program bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta program lainnya hingga lima bulan ke depan.
Baca juga: Bulog: Penyaluran beras Program SPHP di Aceh mencapai 22.416 ton
Baca juga: Ombudsman dan Bapanas monitoring bantuan pangan di Aceh


Pewarta: M Ifdhal
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024