Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menawarkan 12 kawasan potensi investasi kepada investor agar bisa dikembangkan sesuai kemampuan masing-masing daerah.

"Untuk awal ada 12 usulan kawasan potensi investasi yang kami gagas," kata Kepala Jakarta Investment Centre (JIC) Tona Hutauruk di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, untuk kawasan tersebut di antaranya yaitu di Kebayoran Baru dengan kawasan Sekretariat ASEAN dan ini bisa dikembangkan sebagai City of ASEAN.

Ia mengatakan bahwa 12 kawasan tersebut berada di Kebayoran Baru, Manggarai, Pademangan, hingga Kepulauan Seribu dan masing-masing kawasan memiliki potensi untuk dikembangkan.

"Kita membangun branding (merek) di kawasan tersebut seperti City of ASEAN, karena di situ ada Sekretariat ASEAN dan nantinya kita tawarkan ke negara-negara ASEAN. Begitu juga untuk yang berada di Halim," tuturnya.

Tona mengakui selama ini, Pemerintah selama ini bekerja secara konvensional yaitu pasif dan menunggu di belakang meja, menunggu investor datang untuk bekerja sama, namun lewat forum ini sistem tersebut dihapus.

"Ternyata selama ini pemerintah cenderung konvensional, jadi pasif itulah cara bekerja yang kami kerjakan. Tapi kali ini kita yang jemput bola dengan menawarkan langsung ke investor," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Jakarta Asset Management Centre, Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) DKI Ifan Mohamad Firmansyah mengatakan dari data terbaru berkisar 0,7 persen aset telah dikerjasamakan.

Menurut dia, data terakhir yaitu dari tahun 2018 hingga 2022 aset milik Pemprov DKI Jakarta terus menunjukkan peningkatan, dari semula total aset yang berupa tanah, gedung/bangunan serta jalan dan irigasi Rp324 triliun menjadi Rp518 triliun.

Ia menjelaskan bahwa aset tersebut yang paling banyak berupa tanah dengan nilainya mencapai Rp466 triliun pada 2022.

Ifan mengatakan banyaknya aset yang ada namun belum dikelola secara maksimal, sehingga baru ada 0,7 persen dari total aset Rp518 triliun yang dikerjasamakan dengan pihak swasta dan lainnya.

"Kami berupaya bisa meningkatkan menjadi 5 persen, dan jika terjadi maka bisa berdampak pada peningkatan ekonomi DKI Jakarta," katanya.
Baca juga: Jakarta masih sangat prospektif jadi tujuan investasi
Baca juga: DKI tawarkan 35 proyek pada ajang JIF 2024
Baca juga: PMPTSP DKI catat realisasi investasi Rp58,4 triliun pada kuartal I

 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2024