"Alhamdulillah SPI kita naik 6 poin, tetapi itu pun masih di horizon antara merah sama kuning. Artinya masih banyak hal yang harus dibenahi untuk mendapatkan persepsi hijau," ujar Wali Kota Makassar, Ramdhan Pomanto di Makassar, Kamis.
Danny - sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengungkapkan perjalanan integritas Kota Makassar ini diharapkan seperti ombudsman. Dahulu merah lalu masuk ke hijau.
"Saya kira ini harus dibangun, disiplin, transparan dan monitoringnya itu harus realtime. Kita punya command center terbaru, saya akan monitoring seluruh aspek perkotaan. Termasuk aspek pengawasan internal kita," tekan Danny.
Dikatakannya saat ini integritas, penyusunan program, pengelolaan keuangan menjadi lebih teratur, terbukti dengan berkas pertama yang masuk BPK (Pengelolaan Anggaran) dan layak terperiksa adalah Makassar.
"Tidak pernah dalam sejarah itu sebelumnya, biasanya kan akhir-akhir Mei tetapi kita Februari sudah bisa masuk. Dan kita yang pertama diberikan opininya dan WTP," bebernya.
Sementara itu, Analis Pemberantasan Korupsi Timotius Hendrik Harahap mengapresiasi Pemkot Makassar. Dia berharap Kota Makassar konsisten dan meningkat dari kuning ke arah hijau
"Diharapkan performanya lebih bagus, Performa lebih baik lagi. Apalagi sosok pak wali, saya rasa sudah terbukti dari rekam jejaknya," ujarnya.
"Bahkan pak wali sudah tunjukkan ada grup WA SPKD dengan begitu aduan bisa langsung disposisi. Itu sudah sangat baik saya harapkan bukan hanya Makassar, tetapi ini bisa diteruskan ke semua pemda," pesannya.
Meski begitu, dia menggarisbawahi bahwa pencapaian ini bukan sertamerta peran pemerintah tetapi ini juga peran serta masyarakat.
Sebagaimana diketahui, SPI dilakukan KPK terhadap institusi untuk memetakan dan memonitor risiko korupsi serta upaya pencegahan korupsi.
Baca juga: Menteri PUPR: SPI oleh KPK instrumen peningkatan kinerja berintegritas
Baca juga: Menpan RB: Survei integritas KPK jadi indikator budaya BerAKHLAK
Baca juga: Hasil SPI: Indeks Integritas Nasional 2023 adalah 70,97
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © ANTARA 2024
