Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebut pembangunan pulau untuk kelola sampah (pulau O) di Kepulauan Seribu masih tahap rencana.

"Mudah-mudahan dalam kurun waktu tiga hingga empat tahun ke depan itu sudah mulai tampak hasilnya adanya pembangunan pengelolaan di pulau reklamasi atau pulau O," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam acara yang diadakan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi DKI Jakarta secara daring, Kamis.
 
Wacana pembangunan pulau yang diusulkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ini diungkapkan pada Mei lalu. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyiapkan dua lokasi di Kepulauan Seribu sebagai solusi terhadap pengelolaan dan proses akhir sampah yang lebih ramah lingkungan di Jakarta.
 
"Akan ada upaya reklamasi dan perbaikan-perbaikan lainnya terhadap pengelolaan sampah di Jakarta," kata Asep.
 
Asep mengatakan pengelolaan sampah, juga air, limbah hingga sanitasi menjadi hal penting bagi Jakarta, khususnya dalam mewujudkan kota ini sebagai kota global melalui aspek lingkungan yang bersih, nyaman dan berkelanjutan.
 
Pembangunan pulau sampah, sambung dia, menjadi bagian dari pengelolaan sampah di tingkat hilir selain pengelolaan sampah di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang, pengoperasian pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa), dan pengoperasian fasilitas penambangan lahan urug zona tidak aktif dengan karakteristik sampah yang sudah terdekomposisi agar bisa digunakan kembali (landfill mining) serta pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif (RDF) Plant di Bantargebang.
 
Asep mengatakan Pemprov DKI Jakarta terus mengintegrasikan pengolahan sampah mulai dari hulu, tengah ke hilir.
 
Di hulu, Pemerintah terus sejumlah upaya antara lain mengkampanyekan pentingnya sampah terpilah di rumah, pengangkutan sampah terpilah dan terjadwal, penggerakan sirkular ekonomi dengan bank sampah, pengelolaan sampah lingkup RW, pengendalian sampah plastik sekali pakai, pengelolaan sampah kawasan mandiri.
 
Pemerintah juga membangun Jakarta Recycle Center di Pesanggrahan yang diklaim sebagai tempat pengolahan sampah reduce, reused, recycle (TPS3R) terbaik karena mengedepankan upaya-upaya pemilahan di sumber serta pengelolaan sampah terjadwal.
 
Selanjutnya, pemerintah juga berupa dalam pengelolaan sampah di tengah antara lain dengan meningkatkan TPS menjadi TPS3R, pengelolaan sampah di badan air seperti sungai, waduk seluruh Jakarta, pengelolaan sampah B3, serta pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif (RDF Plant).
 
"Tahun 2024 ini Gubernur sudah melakukan groundbreaking terhadap pembangunan RDF Plant kami yang kedua. InshaAllah akan ada dua fasilitas pengelolaan sampah menjadi RDF di DKI Jakarta," demikian ujar Asep.
Baca juga: Legislator harap pulau sampah jadi sarana edukasi dan rekreasi
Baca juga: Kehadiran "pulau sampah" solusi krisis pengelolaan sampah di Jakarta 
Baca juga: Soal wacana pulau sampah, DKI diingatkan harus lakukan studi mendalam

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2024