Jakarta (ANTARA) - OpenAI berencana untuk memblokir sepenuhnya akses terhadap chatbot kecerdasan buatan (AI) ChatGPT bagi para penggunanya di China.

Kendati tidak tersedia secara resmi di negeri tirai bambu tersebut, masyarakat China masih bisa mengakses ChatGPT melalui API perusahaan.

Dikutip dari Engadget pada Jumat, surat kabar milik pemerintah China, Securities Times melaporkan bahwa pada Selasa (25/6) OpenAI mulai mengirimkan email kepada pengguna mereka di China yang memberitahukan soal rencana penutupan akses ChatGPT mulai 9 Juli 2024.

Baca juga: OpenAI hadirkan chatbot ChatGPT khusus untuk perguruan tinggi

“Kami mengambil langkah tambahan untuk memblokir lalu lintas API di wilayah yang tidak mendukung akses ke layanan OpenAI,” kata juru bicara OpenAI dalam email tersebut.

Langkah ini diperkirakan dapat berdampak pada beberapa perusahaan rintisan di China yang telah membangun aplikasi menggunakan model bahasa besar dari OpenAI.

Menurut pedoman perusahaan, pengguna yang mencoba mengakses produk OpenAI di negara-negara yang tidak didukung, termasuk China, terancam diblokir atau ditangguhkan. Akan tetapi, perusahaan belum secara eksplisit melakukan langkah tersebut hingga sekarang.

Baca juga: OpenAI hapus sementara fitur suara Sky yang mirip Scarlett Johansson

Hingga saat ini belum diketahui secara jelas apa yang mendorong langkah OpenAI ini.

Bulan lalu, perusahaan teknologi itu mengungkapkan bahwa mereka menghentikan operasi pengaruh terselubung, termasuk yang berasal dari Tiongkok, yang menggunakan model AI-nya untuk menyebarkan disinformasi di internet.

Bloomberg mencatat bahwa langkah OpenAI ini muncul di saat bersamaan dengan tekanan pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap perusahaan teknologi AS untuk membatasi akses China terhadap teknologi yang dikembangkan di AS.

Baca juga: OpenAI buat ChatGPT lebih cepat dan pintar untuk pengguna berbayar

Baca juga: OpenAI buka kantor pertamanya di Asia

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2024