Manokwari (ANTARA) - Petani di Kabupaten Manokwari tahun ini mendapatkan benih padi gogo atau padi lahan kering untuk area tanam seluas 300 hektare dari Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program perluasan area tanam (PAT).

Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan Ketahanan Pangan Manokwari Kukuh Saptoyudo di Manokwari, Jumat, mengatakan, bantuan tersebut diberikan kepada petani di Distrik (kecamatan) Warmare dan Distrik Prafi.

"Alokasi bantuan untuk Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya seluas 3.600 hektare. Kita di Manokwari hanya ajukan yang rasional saja yaitu 300 hektare," katanya.

Ia mengatakan, untuk area tanam padi gogo, pihaknya akan memanfaatkan kebun kelapa sawit yang tahun ini sedang proses tumbang ciping perdana.

Perkebunan kelapa sawit yang sedang proses tumbang ciping perdana dinilai efektif untuk ditanami padi gogo. Selain lahannya bersih, pupuk untuk kelapa sawit juga bisa dimanfaatkan untuk padi gogo di sekitarnya.

"Kita sudah sepakat dengan Koperasi Sawit Artha Sejahtera untuk memanfaatkan 300 hektare kelapa sawit yang tumbang ciping dijadikan lahan padi gogo," ujarnya.

Ia mengatakan, banyak petani tradisional yang menanam padi gogo di Distrik Warmare. Saat ini ladang padi gogo mencapai 20-25 hektare di daerah tersebut.

Namun, berbeda dengan varietas padi gogo bantuan Kementan, padi gogo yang di tanam di Distrik Warmare sebagian besar adalah beras merah.

"Padi gogo ini kan miliki banyak varietas, kalau bantuan Kementan hasilnya adalah beras biasa, sedangkan di Warmare beras merah. Petani di sana sudah turun temurun menanam padi gogo beras merah bahkan pembibitan juga sudah lokal," ujarnya.

Dengan bantuan padi gogo dari Kementan tersebut diharapkan ketahanan pangan beras di Kabupaten Manokwari bisa semakin meningkat.

Baca juga: Mentan: Papua Barat berpotensi jadi lumbung padi untuk empat provinsi
Baca juga: Menteri Pertanian upayakan Provinsi Papua Barat mandiri pangan
Baca juga: Rektor IPB: Mekanisasi pacu produktivitas pertanian Papua Barat

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024