Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) menyambut baik usulan tanaman pangan singkong sebagai salah satu penerima pupuk bersubsidi, mengingat komoditas tersebut merupakan alternatif pangan yang mengandung karbohidrat setara beras.

"Apabila pemerintah mengeluarkan regulasi terkait pupuk bersubsidi NPK komoditas singkong, kami siap memproduksinya," ujar Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia menyatakan dukungannya saat berbicara dalam webinar bertajuk "Masih Perlukah Subsidi Pupuk untuk Singkong?” yang diselenggarakan oleh ProPakTani, Kamis (27/6).

Tri memastikan bahwa Pupuk Indonesia telah memiliki pupuk NPK yang diformulasikan khusus untuk peningkatan produktivitas tanaman singkong. NPK adalah pupuk yang memilik kandungan tiga unsur hara makro, yaitu Nitrogen (N) Fosfor (P) dan Kalium (K).

"Pupuk Indonesia berpengalaman untuk pengembangan pupuk NPK berbasis komoditas. Saat ini Pupuk Indonesia juga memiliki kemampuan untuk produksi pupuk NPK untuk pemenuhan kebutuhan petani singkong," kata dia.

Ia menambahkan, pupuk yang diformulasikan khusus untuk singkong adalah NPK Singkong Pusri. Pupuk ini memiliki kandungan Nitrogen 17 persen, Phosphatase 6 persen, dan KCL 25 persen. NPK Singkong ini mampu meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas singkong.

Pupuk Indonesia telah mengenalkan NPK Singkong kepada petani di beberapa wilayah dengan sistem demonstration plot (demplot). Pupuk Indonesia juga membuat Kampung Singkong di Lampung Tengah, tepatnya di Desa Sriwijaya Mataram, Kec. Bandar Mataram.

Desa itu menjadi percontohan pengembangan komoditas singkong yang dilakukan Pupuk Indonesia.

"Adapun dosis pemupukannya mencapai 700 kilogram per hektare atau sesuai dengan hasil analisa kondisi tanah," kata dia.

Tri menambahkan, Pupuk Indonesia sudah mengedukasi petani agar tidak sembarangan dalam melakukan pemupukan.

"Lihat dulu nutrisi tanahnya seperti apa. Pupuk Indonesia sudah menyebar mobil uji tanah yang bisa membantu kelompok tani untuk menganalisa kandungan hara tanah pada suatu wilayah. Sehingga pemupukannya presisi sesuai dengan kebutuhan tanaman," ujar Tri Wahyudi.

Adapun bukti lain dari perhatian Pupuk Indonesia terhadap komoditas singkong, tambahnya, pihaknya telah melakukan demplot di lahan bekas tambang timah yang ada di Bangka Belitung. Lahan bekas tambang tersebut dikembalikan kesuburannya dengan menggunakan produk Pupuk Indonesia, sehingga dapat dimanfaatkan untuk budidaya singkong.

"Petani singkong yang sebelumnya mendapatkan pupuk bersubsidi bisa terobati dengan kehadiran NPK Singkong. Persoalannya apakah pupuk ini bisa masuk ke dalam skema subsidi, ini yang harus kita diskusikan," kata dia.

Ia mengungkapkan Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) telah menyampaikan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, bahwa hasil pengujian NPK Singkong di beberapa titik Provinsi Lampung menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap produktivitas panen.

Berdasarkan hasil tersebut, MSI merekomendasikan NPK Singkong Pusri menjadi pupuk yang disubsidi untuk komoditas singkong.

Baca juga: Pupuk Indonesia sebut realisasi penyaluran pupuk subsidi berjalan baik
Baca juga: Pemerintah akan perbarui data penerima pupuk subsidi tiap empat bulan
Baca juga: Pupuk Indonesia: I-Pubers mudahkan petani mendapat pupuk subsidi

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2024