Beijing (ANTARA) - Hu Youping, perempuan China yang menghalangi penyerangan terhadap warga Jepang di Suzhou, provinsi Jiangsu meninggal dunia karena luka-luka yang dideritanya.

"Kami menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas kematian Hu Youping dan simpati kami berikan pada keluarganya. Pemerintah Suzhou telah memutuskan untuk menganugerahkan gelar anumerta "Teladan Keadilan dan Keberanian” kepada Hu Youping," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Jumat (28/6).

Sebelumnya pada Senin (24/6), seorang perempuan Jepang dan anaknya laki-laki mendapat serangan menggunakan pisau oleh seorang pria pada di depan bus sekolah di halte bus di Suzhou, provinsi Jiangsu. Keduanya menderita luka, tetapi tidak serius dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Selain mereka, seorang perempuan China yang bertugas sebagai petugas di bus sekolah yaitu Hu Youping, juga terluka cukup parah karena berusaha untuk menghalangi pelaku serangan untuk naik ke bus.

"Dia adalah contoh cemerlang dari kebaikan hati, keberanian, dan kepahlawanan masyarakat Chuna, yang tidak segan-segan mengambil tindakan untuk membantu orang lain," papar Mao Ning.

Namun, Mao Ning tidak menjelaskan perkembangan penyidikan kasus tersebut. "Untuk informasi terbaru mengenai penyidikan, sebaiknya merujuk ke polisi setempat," ujarnya.

Serangan tersebut terjadi ketika sang ibu sedang menunggu untuk menjemput anaknya di halte bus dekat satu sekolah Jepang, Suzhou Japanese School. Sekolah tersebut terletak sekitar satu kilometer dari halte bus di daerah yang merupakan tempat tinggal banyak warga Jepang.

Pihak kepolisian di Suzhou telah menangkap seorang tersangka, pria asal China, pengangguran, berusia 52 tahun, dan diidentifikasi dengan nama keluarga Zhou.

Saksi mata di lokasi mengatakan ia melihat seorang pria menarik seorang anak laki-laki dan mengayunkan pisau ke arah anak itu, tetapi petugas bus dan orang tua di lokasi kejadian berhasil menaklukkan penyerang menggunakan payung dan tas.

Sekolah tersebut ditutup pada Selasa (25/6) setelah serangan itu, dan keamanan telah ditingkatkan di sekolah-sekolah Jepang lainnya di seluruh China.

Jalanan tempat insiden terjadi juga dikenal sebagai "Jalan Jepang" di Suzhou, karena banyaknya toko dan restoran Jepang di sana.

Suzhou, kota berpenduduk sekitar 13 juta jiwa adalah rumah bagi banyak perusahaan besar yang berasal dari Jepang. Kedutaan Besar Jepang disebut memperingatkan warga negaranya untuk waspada terhadap lingkungan sekitar.

Serangan tersebut menyusul serangkaian insiden penikaman di berbagai lokasi di China dalam beberapa waktu terakhir. Pada 10 Juni 2024, empat dosen dari Cornell College, Iowa Amerika Serikat ditusuk oleh seorang pria saat mengunjungi Taman Beishan, kota Jilin, provinsi Jilin. Serangan itu tidak menyebabkan luka serius.

Baca juga: Kota di China beri penghormatan ke wanita yang hentikan serangan pisau
Baca juga: China ambil langkah lindungi warga asing pascapenyerangan WN Jepang

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2024