Sambas, Kalbar (ANTARA) - Para peserta Festival Pesisir Paloh 2024 melepasliaskan 200 ekor tukik atau anak penyu (Chelonioidea sp) di Pantai Paloh, Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar).

“Ada 200 tukik jenis penyu sisik dan penyu hijau yang dilepasliarkan di Pantai Paloh yang merupakan habitat bertelur penyu,” kata Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Syarif Iwan Taruna Alkadrie, di Pantai Paloh, Sabtu.

Ia mengatakan kawasan perairan Paloh seluas 168 ribu hektare merupakan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) yang menjadi habitat penyu bertelur di wilayah pantai sepanjang 63 kilometer.

Menurutnya, terdapat empat jenis penyu yang rutin naik ke Pantai Paloh untuk bertelur, yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).

Syarif mengatakan konservasi penyu di KKPD Paloh telah dimulai sejak 2009 berkolaborasi dengan organisasi internasional World Wildlife Fund (WWF).

Kolaborasi ini telah berhasil membentuk Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan (Pokmaswas) yang rutin mengawasi dan patroli perlindungan penyu di sepanjang 12 kilometer di Pantai Paloh.

Syarif mengatakan pelepasliaran tukik ini menjadi bagian dari serangkaian Festival Pesisir Paloh 2024 yang berlangsung empat hari sejak 28 Juni hingga 1 Juli 2024.

Selain edukasi perlindungan penyu dan habitatnya, peserta festival yang berjumlah 500 orang juga diberi edukasi tentang kebersihan pantai, gerakan makan ikan, pemilihan duta penyu, hingga pameran fotografi.
Baca juga: Festival Pesisir Paloh 2024 kampanyekan perlindungan laut

Pewarta: Helti Marini S
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024