Pangalengan (ANTARA) - Atlet dayung putra Indonesia disiplin rowing La Memo berharap regenerasi atlet dayung difokuskan ke tinggi badan atlet.

"Harapannya generasi berikutnya mungkin bisa cari lebih tinggi lagi postur badannya. Kalau masalah mental dan fisik itu bisa dilatih, kalau tinggi itu kan sulit dilatih," kata La Memo kepada Antara di sela pemusatan latihan Olimpiade di Pangalengan, Selasa.

Saat ini atlet asal Pulau Osi, Maluku tersebut tengah menjalani pelatihan nasional (pelatnas) untuk menuju Olimpiade Paris 2024. Selama menjalani pemusatan latihan di Wisma Atlet Dayung PB PODSI, Margaluyu, Pangalengan, La Memo juga mendapatkan rekan sparing yakni atlet asal Jawa Barat Rendi Setia Maulana dan atlet asal Maluku Asuhan Pattiiha.

Di sela-sela latihannya, La Memo membagikan kisah mengenai dirinya yang secara kebetulan bisa terjun ke dunia rowing.

Peraih medali perak di nomor quadruple sculls putra Asian Games 2018 tersebut menuturkan bahwa dirinya dulu tidak mempunyai teknik dasar mengenai rowing namun nekad untuk mendaftarkan diri mengikuti seleksi atlet rowing di Maluku dengan berbekal tinggi badan.

La Memo yang kini telah mengamankan tiket Olimpiade Paris 2024 tersebut, menyebut bahwa saat itu dibawa oleh mantan atlet dayung Indonesia Thomas Kunuela yang memperkenalkannya kepada pencari bakat sekaligus pelatih timnas dayung Indonesia asal Belanda, Boudewin van Opstal. Opstal kemudian kepincut dengan postur fisik La Memo yang mempunyai potensi untuk menjadi atlet dayung.

Baca juga: La Memo ungkap punya keterikatan magis dengan Chungju Korsel

"Saya tidak punya kemampuan dasar apa pun, mungkin dulu cuma melaut mencari ikan. Dulu ada pencari bakat, pelatih bule (Boudewin van Opstal) itu pertama kali ke Ambon pada 2012 akhir, cari atlet yang berpostur tinggi-tinggi saja, terus saya dibawa oleh pelatih dayung Maluku Utara (Thomas Kunuela) untuk tes tinggi dan tarikan serta fisik terus tiba-tiba dipanggil," tutur La Memo.

"Itu saya sama sekali tidak tahu teknik dasar dayung (saat pertama dipanggil). Itu tiba-tiba di Jatiluhur, kok lihat mendayungnya mundur," kelakar La Memo mengenai kisah awal kariernya terjun di dunia rowing.

La Memo bersyukur berkat dunia olahraga dayung yang begitu jauh dari dunia keluarganya yang mayoritas menjadi nelayan, ia mampu memberangkatkan kedua orang tuanya menunaikan ibadah haji pada 2023.

Baca juga: La Memo target tembus final di Olimpiade Paris 2024
Baca juga: KOI harap Memo pacu semangat atlet lain lolos ikuti Olimpiade Paris

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2024