Batam (ANTARA) - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengingatkan kepada vendor nasional untuk memperhatikan mutu produk dalam rangka menunjang pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Jangan sampai ada produk sudah disampaikan, kualitasnya ditolak. Itu kerugiannya di vendor akan luar biasa besar,” ujar Dwi Soetjipto dalam konferensi pers setelah membuka acara Pre IOG SCM & NCB Summit di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.

Dwi meminta kepada para vendor untuk memperhatikan kemampuan mereka dalam berproduksi. Ia mencontohkan, apabila sebuah vendor hanya mampu memproduksi 200–400 produk, maka jangan menyanggupi proyek yang melebihi kapasitas produksi tersebut.

“Jangan dipaksa ambil semua (proyek), tapi ternyata kemudian harus dikembalikan (produknya) karena gagal dari sisi kualitas. Itu mereparasinya pasti akan lebih mahal lagi,” kata Dwi.

Selain itu, Dwi juga berpesan kepada vendor lokal untuk lebih semangat dalam berproduksi, khususnya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya.

“Tolong kemampuannya ditingkatkan. Produknya jangan diimpor, lalu di sini dicat saja. Produknya dicat saja, terus katanya TKDN-nya 70 persen hanya dengan mengecat saja. Jangan (seperti itu),” ucap Dwi.

Ia meminta kepada vendor dalam negeri untuk meniru semangat pekerja pabrik China. Impor hanya dilakukan di produk pertama, kata dia, yang kemudian dibongkar untuk dipelajari bagaimana cara membuat sendiri.

“Semangatnya itu kayak di China begitu. Kita jangan enak, jadi agen. Itu bukan kapasitas nasional,” ujarnya.

Dwi menilai vendor dalam negeri memiliki potensi yang besar untuk menjadi tuan di negerinya sendiri.

Ia memaparkan sejumlah keuntungan yang dimiliki oleh vendor lokal, seperti dekatnya lokasi pabrikan dengan rencana proyek. Kedekatan tersebut diharapkan dapat mengurangi biaya transportasi, sehingga pabrikan lokal dapat memberi harga yang lebih kompetitif.

Keuntungan lainnya adalah lonjakan permintaan dari dalam negeri dengan masifnya kegiatan hulu migas.

“Kami melihat bahwa potensi bagi anak bangsa untuk menjadi tuan di negerinya sendiri sangat besar. Pabrikan lokal sangat diuntungkan,” kata Dwi.

Baca juga: PT Pos Indonesia jadi vendor distribusi logistik di Manokwari
Baca juga: KESDM: TKDN pabrik baterai TDL ID capai 20 persen pada tahun pertama
Baca juga: Menteri ESDM minta peningkatan TKDN sektor migas guna pacu industri

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2024