Indramayu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menyalurkan 5 ton benih padi unggul kepada petani di Kecamatan Losarang untuk membantu mengoptimalkan masa tanam kedua di musim kemarau.

“Bantuan ini diberikan kepada 500 petani supaya produksi padi di Kecamatan Losarang tetap terjaga baik dari segi kuantitas maupun kualitas selama musim kemarau,” kata Bupati Indramayu Nina Agustina di Indramayu, Rabu.

Ia menyampaikan benih padi tersebut berasal dari varietas Inpari dan Ciherang, yang dirancang khusus untuk tahan terhadap serangan hama serta penyakit. Sehingga dapat menghasilkan panen lebih banyak.

Baca juga: Sang Hyang Seri pasok benih padi sebanyak 122.750 kg hingga Juli 2024

Dengan penggunaan benih padi ini, kata dia, para petani di kecamatan tersebut bisa mulai menggarap lahan sawahnya secara optimal untuk meningkatkan produksi beras pada musim kemarau.

Tidak hanya di Losarang, Nina menekankan pihaknya berupaya menjaga ketersediaan benih padi unggul yang bersertifikat supaya bisa digunakan oleh petani di seluruh kecamatan.

“Kami ingin pertanian di Indramayu menjadi sektor unggulan. Salah satu caranya dengan memasifkan penggunaan benih unggul untuk meningkatkan produksi padi yang nantinya berdampak terhadap kesejahteraan petani,” ujarnya.

Selain diberikan benih, lanjut dia, para petani di Indramayu selalu mendapatkan pendampingan dari penyuluh pertanian setempat untuk menerapkan sistem pertanaman padi yang efisien dan efektif.

Nina menjelaskan langkah tersebut dilakukan agar petani dapat meningkatkan hasil panen, menjaga ketahanan pangan serta mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Benih unggul menjadi dasar revolusi padi. Oleh karena itu petani perlu diberikan edukasi secara menyeluruh supaya mereka bisa menggunakan benih padi yang sesuai standar,” katanya.

Baca juga: Petani Bekasi kembangkan benih Inpago 13 tingkatkan produktivitas

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu Sugeng Heriyanto menyatakan ketergantungan petani pada pestisida dan pupuk kimia dapat dikurangi dengan penggunaan benih unggul sehingga biaya produksi bisa ditekan.

Pihaknya terus mendorong lebih banyak petani untuk menggunakan benih padi unggul, yang bisa ditanam di lahan sawah mereka.

Sugeng menambahkan saat ini hanya 35 persen petani di Kabupaten Indramayu yang menggunakan benih unggul, sedangkan mayoritasnya masih menggunakan benih buatan sendiri.

“Selain penggunaan benih unggul, kami juga mengembangkan sistem pertanian organik di Indramayu yang diharapkan dapat meningkatkan produksi padi dan kesejahteraan petani,” ucap dia.

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024